17 Desember, 2007


Sindikat Tiket Pesawat

di Bandara Juanda

Surabaya X-pose

Percaloan yang diilegalkan oleh pihak pengelola bandara Juanda Surabaya seperti yang tertera di papan spanduk bertuliskan DILARANG MEMBELI TIKET MELALUI CALO, seakan hanya menjadi hiasan Bandara saja, penumpang yang hendak melakukan jasa penerbangan di bandara ini sangat kesulitan untuk membeli tiket di loket penjualan disalah satu jasa maskapai penerbangan domostik,

Sulitnya membeli tiket langsung dibandara itu karena setiap jadwal penerbangan maskapai domistik sudah banyak diboking oleh para calo yang ingin memanfaatkan situasi disaat para pengguna jasa penerbangan (Penumpang/red) membutuhkan tiket pesawat secara mendadak, tidak tanggung-tanggung tiket yang dijual oleh para calo dibandara Juanda itu bias mencapai harga dua kali lipat dari harga normal biasanya.

Saat X-pose melakukan investigasi tentang adanya praktek sendikat para calo bandara di Juanda Surabaya, tampak para calo sedang berkeliaran dengan bebas di tempat pembelian tiket penumpang dengan berpakaian rapi seperti layaknya para eksekutif dengan menawarkan jasa tiket tujuan kemana, “ Mas ada tujuan kemana… kalau kesulitan saya bias Bantu” ucap para calo pada Tim X-pose yang kebetulan juga membutuhkan tiket untuk penerbangan ke Balik Papan Kalimantan Timur.

Saat Tim X-pose menanyakan tiket kebeberapa maskapai penerbangan domistik “ Maaf pak tiket sudah habis terjual “ ujar beberapa kasir loket disetiap konter maskapai penerbangan (Pesawat) namun dengan situasi para penumpang yang kebingungan karena kehabisan tiket di loket, muncul para calo dengan tegasnya menawarkan tiket maskapai penerbangan dengan harga yang sangat jauh dari normal biasanya, harga normal yang semestinya jurusan Surabaya Balik Papan berkisar antara Rp: 350,000. hingga Rp: 400,000. para calo menjual dengan buka harga Rp: 750,000 hingga Rp: 800,000. tergantung nego (Penawaran) kesepakatan harga yang berfariasi.

Salah satu calon korban calo Heri (35) asal Tulungagung Jawa Timur dia mengaku membeli tiket pada para calo dibandara jurusan Surabaya, Balikpapan seharga Rp: 700,000.” Saya gak habis pikir mas.. masak di konter loket tiket habis, justru malah para calo bisa memesan tiket dengan gampangnya sesuai permintaan jam penerbangan yang di inginkan” dengan wajah kesal mengatakan pada X-pose waktu sama-sama melakukan perjalanan disalah satu maskapai penerbangan yang sama (BA). “ kalau para calo itu tetap dibiarkan melakukan aksinya di Bandara sudah sangat jelas mas… masyarakat akan di rugikan oleh para calo itu” tambah Heri pada X-pose diruang tunggu pemberangkatan penumpang.

Yang lebih anehnya lagi,Bandara yang dijaga dengan ketat oleh para scurity (Satpam Bandara) justru malah terkesan membiarkan para calo itu bereaksi sangat terang terangan didepan loket penjualan tiket, sepertinya sudah terkesan di Legalkan oleh pihak Bandara sendiri, praktek percaloan ternyata juga di akui oleh beberapa pengguna jasa transportasi udara yang sudah terbiasa berlalu lalang setiap bepergian ke luar kota Ny yeni (43) wanita asal Manado Sulawesi ini sudah tak asing dengan melihat para calo berkeliaran di Bandara Nasional karena praktek percaloan di terminal maskapai udara ini sudah lumrah, dan dia itu memang sengaja di bentuk agar bias ada pemasukan (Keuntungan) kepada oknum oknum tertentu di Bandara tersebut.

Hal senada juga di akui oleh salah satu calo sebut saja Fren (30) pria asal Sidoarjo ini sudah menekuni profesi sebagai calo sejak dia lulus di bangku sekolah SMU, awal mulanya dia ikut saudaranya yang lebih dahulu menjalankan profesi percaloan di Bandara Juanda Surabaya “ kalau sekarang agak sedikit sepi mas… paling tidak pertiket kita hanya dapat Rp: 20,000 hingga Rp: 100,000./ hari. Karena sejak di buatkannya bandara bebas calo, kami setoran pertiket sedikit meningkat kalau kami gak beri dia (Oknum) kami diusir dari bandara, mana lagi kami harus ngasi free sama para kasir yang menjual tiket dikonter maskapai, kalau tidak seperti itu gak mau dia diajak kerja sama mau makan apa anak isteri kita di rumah” pengakuan salah satu calo di Bandara Juanda.

Apabila hal ini terbukti bahwa dibalik para calo bebas dibandara ada yang membekingi, maka pihak yang selalu di rugikan adalah masyarakat yang memakaki jasa penerbangan karena akibat ulah para calo dia harus bayar lebih hanya untuk mencapai ketujuannya tepat waktu, dan ini sudah merusak citra baik penerbangan Nasional hanya karena dimanfaatkan oleh oknum oknum yang memanfaatkan keuntungan sekelompok saja, dan ini perlu mendapat perhatian yang serius oleh pihak dinas terkait, karena kondisinya sudah sangat menghawatirkan yang dampaknya sangat berpengaruh bagi masyarakat yang menggunakan jasa penerbangan kita.( TIM RED)

Tidak ada komentar:

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE