24 Januari, 2008

Menelisik Warung Remang PSK di Tepi Sungai





Malam itu hawa cuaca agak bersahabat, langit agak sedikit cerah. Namun dinginnya hawa pada malam itu tampaknya tidak bersahabat bagi para lelaki hidung belang yang tidak mampu menahan libido/hasrat seksualnya untuk bercinta dengan lawan jenisnya. Merka (para lelaki hidung belang-red) tampak berkongko-kongkow sembari menikmati minuman kopi dan the yang disuguhkan oleh sang pemilik warung semi permanent yang memakai tenda.

Dan kebetulan wartawan Tabloid X-pose kala itu juga sempat nongkrong di warung tersebut. Di sana tampak ada tiga wanita pekerja seks komersial (PSK) sedang duduk santai menunggu ajakan para pria hidung belang yang akan menjajal tubuh mereka dengan imbalan rupiah. Dan salah satu wanita PSK yang sedang didekati X-pose juga mencoba menwarkan diri namun X-pose tidak begitu saja terpancing atas ajakannya. Saat ditanaya sudah berapa lama dia menjalani profesi sebagai penjaja/penjual kenikmatan sesaat tersebut, wanita PSK yang berambut sebahi itu mengatakan,”Saya sudah lama menjalani dunia hitam seperti ini, mas, tujuannya ya hanya karena keterhimpitan ekonomi saja kok, karena suami saya di rumah tidak mampu mencukupi uang belanja setiap harinya, maka saya menjadi pelacur demi sesuap nasi dan utnuk membesarkan anak saya di rumah yang masih kecil,” ujar salah satu dari mereka yang ada duduk berjejer. “

Sebab sekarang mencari pekerjaan kan sulit to mas, dan wanita seperti saya ini mau bekerja apalagi kalau ndak bekerja seperti ini mas, mau jadi babu ya jelas tidak cukup untuk membesarkan anak dan kebutuhan hidup sehari-hari, akhirnya saya harus melacurkan diri seperti sekarang ini, mas,” ujar wanita PSK yang lain sembari menyeruput kopi dingin karena sedari tadi menunggu ajakan tamu pria hidung belang belum kunjung datang.

Sedangkan tempat warung tenda tempat mangkalnya para wanita PSK yang bertengger di tepian sungai tersebut sejak dulu hingga kini memang dilarang oleh Satpol Pamong Praja Pemkab Lumajang. Dan tempat tersebut belum pernah diarazia sama sekali.

Sementara itu ketika wartawan Tabloid X-pose berupaya mencoba mengkonfirmasikan seputar keberadaan warung tenda di tepian sungai kepada Kepala Sat-POl PP Pemkab Lumajang, pihaknya mengaku belum bersedia dimintai komentar maupun hak jawabnya. (eko/anies)

Tidak ada komentar:

Arsip Berita Klik disini

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE