23 Maret, 2008

Mengintip Keseharian Pak Natun, “Polantas”-nya Pertigaan Gardu Atak


Segala cara bisa dilakukan seseorang untuk memnuhi segal kebutuhan ekonomi keluarganya,dimana pada pada masa sekarang ini harga kebutuhan sandan dan pangan semakin lama semakin melonjak tinggi sehingga hal ini sangat menyulitkan bagi masyarakat ekonomi lemah bahkan jumlah angka pengangguran semakin lama semakin bertambah dan tak terkendali sehingga berimbas kepada angka kriminalitas yang cukup tinggi,namun segala persoalan diatas tidaklah mempengaruhi kehidupan Pak Natun warga Desa Gunung Anyar Rt.05 Rw.09 Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso Jawa Timur yang kesehariannya bekerja mengatur lancarnya pengguna jalan disimpang tiga Gardu Atak Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso dengan berpakaian ala Polantas.

Pekerjaan yang sebenarnya telah lama ia tekuni selam kurang lebih dua puluh dua tahun tidak pernah menyurutkan rasa percaya dalam dirinya meskipun kondisi kakinya tidak sempurna ( cacat kaki ) semenjak lahir bahkan para tukang ojek yang mangkal ditempat itu merasa berterima kasih kepada Pak Natun yang secara tidak langsung turut serta membantu kelancaran para pengguna jalan sehingga bisa membantu mengurangi jumlah angka kecelakaan Lalu Lintas dilokasi itu,hal senada juga disampaikan pula oleh sejumlah sopir dan kernet taxi jurusan Bondowoso Sukosari.

Sementara itu dilokasi tempat Pak Natun beraktifitas ia menyampaikan kepada wartawan Tabloid Xpose,jika pendapatan yang ia peroleh setiap hari didapat dari pemberiaan para sopir dan kernet taxi berkisar antara Rp.10.000,- sampai dengan Rp.15.000,- terkecuali jika keadaan sepi ia hanya memperoleh pendatan sebesar Rp.7.000,- dan selain beberap sopir dan kernet para pengguna jalan yang melintasi pertigaan itu terkadang pula memberinya uang,walaupun begitu apa yang didapat dari pekerjaan seperti itu, ia tetap merasa bersyukur karena bisa mebiaya sekolah kedua putra putrinya yang pada saat ini masih duduk dibangku SD.

Sesuatu hal yang patut diperhatikan oleh pihak Kepolisian khususnya Pihak Kepolisian Lalu-Lintas bahwa pekerjaan yang telah dilakukan oleh Pak Natun secara tidak langsun turut pula membantu kelancaran Lalu-Lintas bahkan pantas kiranya jika ia bisa mendapatkan sebuah penghargaan khusus yang layak “ Bagaimana seandainya disetiap persimpangan ada Natun-natun lainnya.(Kir/Cep)

Lokalisasi Solong Sarang Perjudian




Kota Samarinda sebagai baro meter Propinsi Kalimantan Timur, tidak sepenuhnya bebas dari praktek perjudian dan asusila, terbukti saat X-pose melakukan penelusuran pernak pernik kehidupan malam kota yang takpernah tidur ini, akhirnya sampai juga di kawasan tempat lokalisasi terbeser di kota Samarinda tempatnya didaerah pinggiran kota, dengan menelusuri bukit-bukit kecil dengan jalan yang becek tak ber aspal tampak papan baleho berukuran besar-besar gambar calon Gubernur Kaltim terpasang disetiap pinggiran jalan menuju tempat lokalisasi Solong, dari atas bukit kecil yang sudah takbegitu jauh dari tempat tujuan tampak terlihat dari atas sebuah ada perkampungan dengan banyak lampu yang berwarna warni diiringi lantunan suara-suara music yang saling bersahutan, kamipun berhenti sesaat mungkinkah itu adalah tempat yang akan kami tuju?

Sampailah Tim X-pose disebuah pintu gerbang (Masuk) tampak Lokalisasi Solong yang dituju, tampak dipintu masuk ada beberapa penjaga sedang melambaikan tangan menyuruh semua yang mau masuk berhenti untuk membayar karcis “ prit… prit… prit.” Suara terompet penjaga portal memberhentikan semua pengendara yang ingin masuk, semua pengendara tampak mengeluarkan uang untuk portal masuk lokalisasi, “ Stop. Berhenti mas….! Bayar delapan ribu rupiah.(Rp 8000,-)” wah, ternyata tiket masuknya aja sudah mahal seperti itu berapa harga menu sajiannya yang di dalam. Penjaga mempersilahkan pengunjung yang sudah membayar masuk, portalpun dibukanya dari beberapa penjaga tempat masuk itu tampak terlihat lelaki tegap berjaket hitam dengan celana Coklat persis celana polisi, dan sepatu yang di pakainya juga persis sepatu Korp polri, juga sedang duduk-duduk bersama para penjaga pintu lokalisasi.

Sesampainya didalam kami yang baru saja turun menghampiri salah satu sederetan rumah bordil disambut bak laksana pangeran yang baru datang, tampak dari wajah-wajah mereka satu-satu yang menap melemparkan senyuman mautnya yang menggoda, para pengunjung yang datangpun dipersilahkan masuk untuk duduk-duduk di dalam, “Silahkan masuk Om… mau minum apa?” tanpa basa basi para pramunikmat langsung menawarkan minuman yang berada di rumah bordil itu, dari sederetan kursi tampak tiga laki-laki yang sedang ber karaoke dengan berserakan botol-botol Bir (Minuman ber alcohol) yang ditemani oleh tiga wanita juga sedang asyik dengan jogetannya yang setengah mabuk akibat minuman keras.

Tim X-pose pun tak mau ketinggalan karena memang tujuannya ingin mengetahui seperti apa kegiatan yang ada di tempat lokalisasi yang disebut-sebut banyak orang sebagai sarang perjudian, kamipun pamitan kebelakang dengan alasan ke WC para wanitapun mempersilahkan kami kebelakang, dari balik bilik papan yang ada tampak sekelompok laki-laki yang berkumpul di sebuah kamar milik germo rumah tersebut sedang asyik merekap kupon togel (Judi kupon putih) yang saat ini di basmi oleh pihak kepolisian karena itu adalah atensi Kapolri. Ternyata memang benar kalau daerah Solong adalah basis judi di kota Samarinda, tidak hanya itu saja yang lebih parahnya lagi Judi bola adil /Judi Cap Jeki, yang biasa penjudi menyebutnya telah dibuka terang-terangan di tempat umum disebuah tanah kosong di kawasan area lokalisasi Solong,

Bila kita melihat di TV dan di Media cetak tentang para trantip Satpol PP (Polisi Pamong Praja-red) dan Aparat Kepolisian (POLRI) sedang bereaksi Mencakup, Menertibkan dan Menangkap para penjudi dan PSK, namun tidak di tempat lokalisasi Solong, tampak mobil patroli Satpol PP sedang asik sambil bercanda gurau dengan temannya serta ditemani para PSK santai duduk manis di atas kendaraan dinasnya, begitupun pihak kepolisian yang melakukan patroli mereka justru menjadi pengaman tempat perjudian dan lokalisasi di Solong Samarinda, dan tidak memperdulikan apa yang sudah di perintahkan atasannya yaitu Kapolri Jendral Sutanto dengan atensinya membasmi segala bentuk jenis perjudian di Indonesia.(ar/sul)

Mengintip Bisnis Esek-esek di Lintas Pantura ”Lezat” Berbau Maksiat di Warsex



Hari mulai beranjak gelap. Gerimis hujan terus membasahi bumi, dingin menusuk tulang. Malam itu, lalu lalang kendaraan di Jalan Lintas lintas utara (Pantura) tepatnya di sekitar kawasan Besuki depan timbangan.

Entah apa gerangan, hanya ada satu dua kendaraan yang mencoba menerobos dingginnya malam. Tot…tot…tot…bunyi klakson sebuah mobil kanvas tiba-tiba memecah kesunyian kawasan. Kendaraan itu perlahan mulai merapat ke tepian dekat sebuah warung kecil yang berada cukup jauh dari pemukiman warga. Dua orang pemuda paruh baya yang tampak kedinginan berlari-lari kecil masuk ke dalam warung mengkindari gerimis hujan. Ya…itu dia warung panjang yang belakangan mulai populer di kalangan pengemudi truk dan mobil box di Pantura. Memasuki warung mungil minuman mulai menyeruak. Tapi dua pemuda itu tak buru-buru memesan minuman. Mereka lebih memilih makan mie rebus, mungkin sudah keroncongan selepas menancap gas seharian dari arah Surabaya. Perut sudah terisi tapi dinginnya malam terus menusuk tulang seakan-akan tak mau diajak kompromi. Minuman beralkohol pun mulai di pesan dan satu per satu ditenggak sambil ditemani beberapa orang wanita yang biasa mangkal di tempat itu.

Belakangan tercium wanita-wanita itu bukan sekadar pelaris warung tapi siap diajak kencan. Biasanya mereka dibawa langsung pengemudi truk tapi ada juga yang mungkin sudah kebelet langsung "tancap gas" di tempat itu. Karena di belakang tersedia bilik-bilik kecil yang siap dijadikan "arena perang". Sambil menenggak minuman oborolan antara pemuda itu dan wanita-wanita penghibur pun terus mengalir dan gelak tawa mulai membahana. Mata salah seorang pria tadi mulai memerah, mungkin kebanyakan minum. Lama berselang satu dari dua orang pria tadi mulai tampak bosan. Wanita seakan sudah paham dan tak lama kemudian mereka sama-sama beranjak ke belakang. Diam sejenak. Entah apa yang mereka lakukan di belakang.

Truk truk angkutan merapat di sebuah tempat peristirahatan. Mereka beristrihat sambil menikmati hidangan "lezat" dan menjelang pagi mereka akan meluncur lagi.

Satu jam kemudian baru pria itu keluar sambil membereskan kancing bajunya. Tepat sepertiga malam, hujan mulai reda dan mereka pun mulai meluncur ke tempat tujuan. Belakangan tercium kalau sopir-sopir truk dan kanvas sering singgah di tempat itu sekadar melepas lelah sambil menikmati sajian “lezat” yang tersedia. Ya...sekadar menghangatkan badan di kala hujan menghadang di tengah perjalanan.

Selain warung panjang di sepanjang Pantura ada juga rumah sekaligus berfungsi sebagai tempat esek-esek atau rumah bordir. Dalam suatu kesempatan “Y” yang disebut-sebut maminya para PSK saat ditanya tidak menepis keberadaan bisnis itu. Apalagi kawasan Besuki yang menjadi tempat mangkal lama para PSK sudah diberangus massa. Akhirnya mereka migrasi dan menjadikan Bali dan Kalimantan sebagai alternatif karena keamanannya lebih terjamin. “Sejak membuka usaha (rumah bordil, red) ini belasan tahun yang lalu, semua berjalan lancar. Kalaupun ada gangguan, bisa diatur sedemikian

rupa. Setelah suami saya meninggal pun usaha ini tetap saya lakukan dan aman-aman saja,” beber “Y” (53), germo bekas tempat komplek pelacuran Rajawali, Kecamatan Besuki, belum lama ini. Menurutnya, jaminan keamanan merupakan kunci utama dalam bisnis esek-esek ini. Anak buahnya yang mangkal di rumah bordil ini menjadi nyaman. Usaha yang mereka lakukan dapat berjalan tanpa ada rasa was-was atau takut bakal digaruk. Apalagi, sejak lokalisasi Rajawali di tutup oleh Pemkab Situbondo, banyak PSK yang datang mencari tempat baru. Namun untuk antisipasi Mami "Y"cukup pintar menutupi dan memang usaha rumah bordil yang dikelolanya tidak terlalu kentara karena di sampingnya ada warung sebagai tempat memesan minuman dan makanan. Mobil box (kanvas) juga sering mampir sekadar melepas lelah setelah menjalani perjalan yang cukup panjang. Sembari istirahat, mereka bisa menikmati hidangan yang tersaji.

“Rth” (27) , anak buah Mami “Y” yang berasal dari Krucil Probolinggo-pun tidak menutupi adanya jaminan keamanan di lokasi barunya ini. “Sebelumnya saya di lokalisasi Padang Bulan Banyuwangi Bang. Di sana banyak sekali gangguan, apalagi saingan antar PSK juga mulai ketat, kebanyakan sekarang banyak pendatang baru yang usianya masih sangat muda (ABG) jadi saya lebih banyak nongkrongnya ketimbang melayani tamu, tamu sekarang banyak memilih cewek yang masih muda, usaha ini terpaksa kita lakukan untuk meringankan beban keluraga di kampung,” ungkapnya. Sebagai single parent, ibu sekaligus bapak dari anak tunggalnya yang di tinggal di sebuah desa terpencil dikawasan Probolinggo, bersama orang tuanya, “Rth” terpaksa banting tulang mencari uang. Untuk kerja kantoran tidak mungkin, karena tidak punya ijazah. Pendidikan yang dijalaninya pun hanya sampai kelas lima sekolah dasar (SD). “Saya terpaksa kawin muda, karena kondisi keluarga kami yang morat-marit. Oleh orang tua saya dipaksa kawin sama lelaki yang sudah punya istri dua, tapi kaya. Namun, setelah lahir anak pertama laki-laki itu kawin lagi dengan wanita lain yang lebih muda,” ujar “Rth” mengurai masa lalunya yang kelabu. Tidak tahan menerima penderitaan yang dialami, akhirnya ia terjerumus ke lembah hitam ini. Awalnya, hanya coba-coba, setelah itu jadi ketagihan. Apalagi, pekerjaan yang dilakukan ini selain mendapatkan kepuasan juga mampu meringankan beban keluarga di kampung. “Pertama kali diajak teman, sekitar empat tahun yang lalu. Ke Bali katanya enak, dan gampang cari duit. Setelah minta restu sama orang tua, akhirnya saya berangkat mengikuti jejaknya. Walau hati manangis karena harus berpisah jauh dengan putri semata wayang,” katanya sembari menghembuskan asap rokoknya jauh-jauh. (ar)

Kehidupan Malam Di Negara Singa (Singapore)



Pada awal bulan Maret lalu Tabloid X-pose mendapat sebuah undangan dari seorang pengusaha furniture (mebel) di Jepara, Jawa Tengah. Dan undang tersebut mengajak salah satu awak X-pose agar segera meliput sebuah pameran mebeler di Singapura (Singapore), selama beberapa hari lamanya. Sambil lalu meliput berlangsungnya sebuah pameran furniture tersebut, iseng-iseng, Reporter Tabloid X-pose, Novi Dinar mencoba mengenal lebih dekat seputar kehidupan malam negeri singa tersebut. Berikut laporannya dalam sekelumit tulisan.

Negara Singapore adalah salah satu negara di Asia yang bisa di kategorikan sebagai negara maju.yang dikenal dengan sebutan The Lion Country (Negara Singa). Malam itu cuaca tidak begitu dingin, namun gerimis mulai mengguyur kota yang kami singgahi. Dan tampak di sekeliling kami muda-mudi berpasang-pasangan. Maklum saja, malam itu malam Minggu.

Pada sabtu malam kami sengaja jalan-jalan di neara singa tersebut ntuk mencari tahu keberadaan geliat kehidupan malam di negeri bekas jajahan Inggris itu. Ada beberapa tempat hiburan malam, seperti bar,pubdan yang lainnya. Pada saat malam minggu, kami mengunjungi salah satu tempat hiburan yang bernama MASK51 (TOPENG 51), tempat tersebut banyak digemari dan dikunjungi kaula muda ataupun para pengunjung yang datang dari Negara lain (Wisatawan).Saking dari banyaknya para pengunjung tempat tersebut, maka tempat itu juga sering dirazia aparat kepolisian setempat.

Pada saat kami menjelajahi tempat hiburan Di Negara Singa tersebut, kami bertemu dengan seorang warga negara Singapore asli.Dia bernama CHONG YIN (29), menjelaskan seputar kehidupan malam di Singapore yang jauh beda dengan negara-negara lain, khususnya di Jalan Geylang 41 tersebut yang banyak mangkal para wanita pekerja seks komersial (PSK)yang berasaln dari,Thaiwan,China, India, dan ada juga yang dari Indonesia.

Dikarenakan tempat hiburan adalah tempat yang paling rawan terhadap pengguna Narkoba,pada saat kami datang ketempat Hiburan tersebut,tiba-tiba datang beberapa mobil polisi datang untuk melakukan Raziah terhadap para pengunjung yang berada ditempat hiburan tersebut.setelah polisi setempat turun dari mobilnya langsung menggeledah seluruh pengunjung yang berada di dalam.dan par pengunjung pun langsung banyak yang kabur.da salah satu pengunjung asal warga Negara setempat,kepergok membawa 2 butir extaci,dan akhirnya pemuda tersebut langsung di masukkan ke dalam mobil polisi setempat.setelah kami mau melakukan konfirmasi terhadap kepolisian setempat,kami kesulitan untuk komunikasi,di karenakan polisi yang ada ditempat tersebut langsung mengusir kami.dan anehnya lagi polisi tersebut masih jarang yang memakai bahas Internasional yaitu Bahasa Inggris.

Dan pada saat itu juga kami menemukan nara sumber yang lain,yang kebetulan perempuan Warga Negara Singa tersebut adalah kekasih pemuda yang kepergok membawa extaci.”Memang saya adalah pacar sang pemuda itu, mas,” ujar sang cewek itu sembari menangis sesenggukan di sebelah wartawan Tabloid X-pose. ***

Kapolri Berikan Achmad Amins Penghargaan



Pemberian penghargaan di sela peresmian Asrama Polisi Kota Samarinda di Loa Janan Ulu itu, Kamis (13/3), karena Achmad Amins termasuk pejabat daerah yang memiliki kepedulian terhadap jajaran Polri. Pemkot Samarinda telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan Aspol.

“Jajaran Polri sangat menghargai setiap kepedulian pemerintah daerah yang membantu kesejahteraan Polri,” kata Kapolri Jenderal Sutanto.

Dengan hadirnya Asrama Polisi di Loa Janan Ulu, sangat membantu aparat kepolisian yang bertugas di kota Samarinda. Selama ini, petugas polisi telah berjasa dalam menjaga keamanan dan menertibkan lalulintas sehingga warga kota merasa nyaman dan aman.(die)

HUT JEMBER KE 77 SARAT “KORUPSI?”


Menguak dugaan korupsi di era Bupati Djalal

HUT JEMBER KE 77 SARAT “KORUPSI?”

Rasyid tersangka, Djuwito berpeluang kembali ke Penjara

Belum sepekan Sekkab Non aktif Pemkab Jember Djuwito menghirup udara bebas di luar pengabnya tembok penjara, mungkin dalam waktu tidak terlalu lama dirinya bakal kesandung kembali masalah hukum yaitu terkait dengan dugaan korupsi pada saat pelaksanaan HUT Jember ke 77 awal tahun 2006.

Hal ini sudah terbukti dengan keluarnya Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) sebagaimana surat yang dilayangkan Penyidik Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Jawa Timur bernomor B/15/I/2008 Ditreskrim tertanggal 14 Januari 2008.

Didalam surat tersebut terdapat dua rujukan untuk penindaklanjutan. Yang pertama adalah Laporan Polisi No. Pol. :LP/274/V/2006/Biro Operasi, tanggal 8 Mei 2006 perihal Dugaan tindak pidana korupsidalam penggunaan dana tak tersangka Pemkab Jember TA 2005 yang tidak sesuai dengan peruntukannya dalam penyelenggaraan HUT Kabupaten Jember ke 77 tahun 2006 dan rujukan kedua yang kedua adalah Surat perintah tugas No. Pol. : Sprin-Gas/841/IX/2006/Reskrim tanggal 5 September 2006.

Didalam surat itu pula di sebutkan juga bahwa penyidik telah memanggil dan memeriksa 23 orang saksi dari berbagai macam variabel yang dianggap berkepentingan dalam hal ini. Di terangkan juga bahwa penyidik Reskrim Polda Jatim juga telah melakukan penyitaan dokumen dan data yang terkait dengan kasus dugaan tindak pidana Korupsi tersebut sebagai barang bukti.

Saksi ahli yang di mintai keterangan untuk membedah kasus ini juga spesialis karena terkait dengan hukum tata Negara adalah ahli Hukum Pidana dari Universitas Air Langga Surabaya.

Menurut Ajun Komisaris Polisi Drs. Dwi Riyanto selaku penyidik dalam kasus ini kepada X-Pose pekan lalu menyatakan bahwa BPKP perwakilan Jawa Timur sudah melakukan penghitungan kerugian Negara, dan hasilnya memang terdapat kerugian Negara yang mengarah pada dugaan tindak pidana Korupsi. Penyidik Reskrim Polda Jatim juga sudah menentukan dua orang tersangka utama dalam kasus ini yaitu Sekkab Jember Djuwito dan kepala Dinas Pengairan Kabupaten Jember Ir. Rasyid Zakaria.

Masih menurut AKP. Dwi Riyanto, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melayangkan panggilan kepada kedua tersangka tersebut untuk segera menuntaskan berkas kasus dugaan tindak pidana Korupsi tentang penyelenggaraan HUT Jember ke 77 tersebut.

Dari penetapan tersangka oleh Direktorat Reskrim Polda Jatim tersebut, dari kedua orang pejabat teras Pemkab Jember yang sudah di jadikan tersangka itu hanya Rasyid Zakaria yang bisa ditemui. Terkait dengan statusnya sebagai tersangka korupsi dalam HUT Jember kepada tabloid ini dirinya mengatakan bahwa hal itu hanya sebagai muatan politis “Itu hanya politis saja mas, biarlah hukum nanti yang menentukan saya bersalah atau tidak”, terang Rasyid mengelak.

Sementara itu, Sekkab Jember Djuwito masih belum bisa di temui di kantornya. Menurut salah seorang anak buah Djuwito, semenjak keluar dari prodeo dua pekan lalu Djuwito masih belum ngantor.

Dalam hal ini LSM SAKERA memberikan dukungan penuh kepada Penyidik sat. Tipikor Polda Jatim untuk segera menuntut tuntas kasus ini. ”Kami masyarakat Jember sangat mendukung dengan apa yang telah di lakukan oleh penyidik untuk segera menuntaskan apa yang selama ini sudah menjadi PR aparat penegak hukum. Dengan ditanganinya kasus ini secara serius oleh Polda Jatim, maka tegaknya preseden hukum di Indonesia yang selama ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat kita karena banyaknya kasus kasus korupsi yang terkatung katung akan segera terpulihkan. Harapan saya sebagai rakyat Jember, bukan kasus ini saja yang segera di tangani, namun kasus korupsi pak Djalal juga harus cepat tuntas”, pinta Fathurozzi di hadapan X-Pose

LSM GANAS : JPU dan Majelis Hakim tidak Profesional
Dipihak lain, menyikapi vonis bebas dari majelis Hakim yang mengadili Sekkab Jember Non aktif Drs. H. Ec. Djuwito Msi dari kasus dugaan korupsi kasus Kasda dan Bankum, muncul reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat Jember.

Tak terkecuali dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat, Red) GANAS (Gerakan Advokasi Nasional Anti Suap,Red) yang menganggap JPU dan Majelis Hakim yang menagani Kasus dugaan korupsi tersebut tidaklah Profesional dan terindikasi ada semacam konspirasi tidak sehat di dalamnya.

Untuk mewujudkan rasa ketidak percayaannya kepada parat penegak hukum tersebut, LSM GANAS berkirim surat kepada Jaksa Agung Muda Pengawas Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang berisi tentang pengaduan ketidak beresan akhir persidangan terdakwa Djuwito yang tersandung kasus Kasda dan Bankum.

Di dalam surat bernomor 217/LSM/G/I/08 yang di tanda tangani oleh Sugiartono SH sebagai koordinatornya tersebut menerangkan bahwa banyak hal hal yang sangat menyolok adanya indikasi Djuwito bakal di bebaskan dari jeratan hukum.

Ketika X-Pose menanyakan apa dasar Nono (panggilan akrab Sugiartono) berani berkirim surat tersebut kepada Kejaksaan Agung yang di tembuskan kepada Presiden, KPK, KY dan Pers tersebut. Kepada Optimis Nono menerangkan bahwa dari saat awal persidangan pihaknya selalu memonitor dan mengikuti perkembangannya. Buntut buntutnya banyak fakta fakta yang terungkap di persidangan tidak di hiraukan oleh JPU. “Contohnya, adanya bukti bukti kwitansi bahwa Djuwito menandatangani pengeluaran Kasda, tapi nyatanya di akhir persidangan oleh JPU tidak lagi pernah di pemasalahkan”,terang Sugiartono kepada X-Pose.

Masih menurut Nono, pihaknya sangat menyoroti Vonis bebas yang telah dijatuhkan oleh Majelis Hakim kepada orang nomor tiga di Jember tersebut. “Menurut saya, apasih badaanya Mulyadi dan Djuwito? Lha wong sama sama menjalankan perintah pimpinan, tapi nyatanya Djuwito bebas dan Mulyadi di ganjar 3 tahun penjara. Ini sangat tidak adil sekali dan terkesan sangat kental dengan bau politik. Memang hanya Tuhan yang memiliki keadilan Hakiki, Hakim adalah manusia biasa yang juga masih banyak kekurangan. Untuk itu teman teman dari beberapa elemen LSM Se-Jember besok senin (4/2) akan bersama sama melaporkan masalah Bankum kepada Polwil Besuki terkait kredibilitas Munjoko SH yang pada waktu itu belum menjabat sebagai Kabag Hukum”, tabah Nono.

Bagaimana komentar Majelis Hakim dam JPU menyikapi sorotan masayarakat seperti ini? Nantikan edisi berikutnya (TIM)

“Zona Café” Samarinda


Jalan Sore-sore dikota tepian Samarinda, sudah menjadi idola bagi para muda mudi di sepanjang sungai Mahakam, sinar lampu laser menghiasi “Sky” kota Samarinda di waktu malam, kota yang identik dengan kota perdagangan dan bisnis ini, tak terlepas juga dengan berbagai macam jenis hiburan disini, berbagai macam tempat-tempat Entertainment, mulai live music, discotik dan banyak lagi jenis hiburan lainnya yang disajiakan tradisional dan moderen, karena Samarinda tidak hanya sebagai kota pusat perdagangan atau bisnis semata, kota tepian ini juga tempat yang banyak dikunjungi wisatawan baik itu wisatawan domistik hingga manca Negara, mereka datang ke kota ini hanya sekedar santai maupun Happy.

Zona Café, tempat paforit satu-satunya di kota Samarinda, disamping menyajikan pelayanan terbaik, tempat yang satu ini juga menjadi tempat nongkrongnya para artis ibu kota yang datang ke Samarinada, karena Zona Café dinilai sebagai tempat yang paling aman mengenai hiburan malam di Samarinda, Freddy (35) di sela-sela Coffe morning sebuah hotel mewah, dengan suara samar-samar lelaki yang tinggi tegap ini menceritakan pada temannya mengenai Zona Café, pas waktu itu Cruw X-pose juga sempat berada disana, dengan rasa ingin taunya tentang apa istimewahnya tempat tersebut Tim X-pose mencoba mendatangi apa yang diceritakan para pengunjung yang di temuinya di hotel itu.

Pada kebetulan malam itu adalah malam yang pas buat Cruw X-pose, disamping kesibukannya yang sudah santai karena seharian lelah meliput pemberitaan soal persiapan Pilgub Kaltim, jadi Cruw mencoba juga ingin tau seperti apa tempat yang menjadi buah bibir itu, kesempatan begadang malam itu tidak disia-siakan lagi “Smal Is Beutiful” kesan pertama saat sampai di halaman parkir depan Zona café, sambutan ramah receptionist serta senyum ramah yang dilontarkan sambil mempersilahkan kami masuk, “First Impression” kesan pertama begitu menggoda.

Tata ruang ala eropa serta decorasi yang indah terkesan memposona, ada ruang VIP, serta tempat Karaoke Room, untuk Entertainment tutur Rochim (Asisten manager) yang ramah dan ganteng itu menerima kedatangan Cruw X-pose sambil memperlihatkan beberapa tempat dan fasilitas yang mendukung aktifitas Zona Café,

“ Kami suguhkan yang terbaik, Artis Top telah hadir disini mulai dari Ratu, Audi, Dessy Ratnasari, Ari Lassoserta banyak lainnya telah mengeluarkan suara merdunya, tidak hanya itu artis dari luar negripun datang kemari seperti Group Band dari Amirica USA juga hadir ke tempat ini, Sound System digital menambah hidup suasana, itu semua kami persembahkan buat tamu kami.” Tutur Rochim pada X-pose.

Tak kurang dari 200 pengunjung setiap malam duduk menikmati sajian yang di berikan dengan menu minuman yang beraneka rasa, Soft Drinks, Herd Drinks, serta bermacam makanan Snak, cukup memanjakan selera harga yang terjangkau serta diskon khusus untuk member serta tamu rombongan hingga 80%, pengunjung yang kebanyakan datang biasanya mereka dari luar daerah seperti Bontang, Sangatta, Tenggarong, Balik papan, dan banyak lagi, tidak hanya dari propinsi Kalimantan Timur saja mereka juga dari luar Propinsi dari Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Sulawesi bahkan dari luar negri yang hanya ingin tau Zona Café Samarinda.tambah Rochim, pada X-pose sambil menyuguhkan minuman. (die/ar)

21 Maret, 2008

Dukungan Amins-Hadi Mutlak Di Palaran



Setelah mutlak pasangan Amins-Hadi maju keputaran Pilgub pada tanggal 26 Mei 2008, dukunganpun mulai mengalir dari para simpatisan yang dianggap ideal dan mampu membangun Kaltim yang lebih baik. Simpatisan yang juga relawan pemenangan calon Gubernur Kaltim Amins-Hadi yang juga tergabung dalam Anderbond AMPERA (Amins-Hadi, peduli Rakyat) telah memberikan dukungannya terhadap calon yang di usungnya.

Kawasan komunitas penduduk yang rata-rata dihuni oleh para pendatang yang sudah bermukim di kaltim pada ratusan tahun yang silam itu, kini telah menyatuhkan dukungannya kepada pasangan Amins-hadi yang dianggap sebagai pasangan yang akan membawa Kalimantan Timur menuju lebih baik, seperti yang diungkapkan Sumaji dan Susilo, dua bersaudara yang sempat di temui disela-sela posko AMPERA Palaran, ” Bagi kami pasangan Amins-Hadi, adalah perpaduan dua tokoh Nasionalis dan Agamis yang pas untuk memimpin Kaltim kedepan” ujar Sumaji dan Susilo pada X-pose.

Baginya pemimpin seorang Wali Kota H.Ahcmad Amins MM yang telah membawa Kota Samarinda lebih maju dan baik, itu sudah menjadi bukti nyata bahwa Amins sebutan akrabnya Wali Kota Samarinda itu pantas mendapat dukungan penuh oleh masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) untuk bisa memimpin Kaltim, tidak hanya itu Amins yang dikenal dekat dengan Rakyat kecil dan mampu menarik infestor kedaerah yang bisa menambah lapangan kerja bagi masyarakat sehingga mampu mengurangi adanya tingkat pengangguran demi kesejahteraan rakyat.

Masih menurut Sumaji, Amins adalah seorang tokoh nasionalis yang bisa mempersatukan perbedaan antar suku dan ras, dengan cara hidup berdampingan rukun satu samalinnya dengan pemerataan yang sama tidak ada perbedaan, bagi Amins kebersamaan adalah hal yang indah yang harus dipertahankan dalam kehidupan bermasyarakat bersatu untuk maju, tambah Sumaji.

Anggaran pendidikan 20%, serta pelayanan masyarakat yang tidak berbelit-belit, ditambah pembuatan KTP/KK gratis serta memberikan santunan bagi kematian yang diprogramkan Amins untuk masyarakat Kaltim, sebagai wujud kepedulian Amins terhadap kesejahteraan masyarakat Kaltim yang harus menikmati APBD daerahnya.(die/zim)

Akhir Pekan, Amins-Hadi ‘Serbu’ Balikpapan


Mengisi masa long weekend, pasangan Achmad Amins – Hadi Mulyadi merancang kegiatan sosialisasi ke Balikpapan.

Kegiatan tersebut adalah yang pertama kali sejak pasangan ini dipertemukan dalam koalisi 6 partai, yakni PKS, PKB, Patriot, PDK, Pelopor dan PBR. ”Balikpapan adalah daerah yang kita harapkan untuk mendulang suara pasangan Amins-Hadi. Kita akan berdialog dengan warga di sana,” kata Zaenal Arifin, Sekretaris Tim Sukses ’Maju Demi Rakyat’ Amins-Hadi.

Agenda kegiatan yang telah dijadwal diantaranya adalah Istiqomah dan pelantikan pengurus kota yang dilangsungkan di Lapangan Poni Kebun Sayur Balikpapan. Acara Istqomah dijadawal pada Sabtu (22/3) malam.

Selain ada istiqomah, pasangan Amins-Hadi juga diagendakan untuk bertemu warga di kawasan Manggar serta bersilaturahmi dengan pengurus dan jamaah Pondok Pesantren Hidayatullah.

”Kami mengundang warga Balikpapan untuk hadir di Lapangan Poni pada Sabtu malam,” kata Zaenal.

Setelah seharian berdialog dengan masyarakat Balikpapan, esok harinya (Minggu 23/2), pasangan Amins-Hadi juga akan melanjutkan sosialisasi ke sejumlah pasar. ”Ya, Pak Amins dan Pak Hadi ingin berbicara langsung dengan para pedagang. Mereka ingin menyerap aspirasi para pedagang di Balikpapan,” kata Zaenal. *(media center)

04 Maret, 2008

Melongok Geliat Prostitusi ABG di Malang


Masalah prostitusi dulu dianggap tabu oleh masyarakat Indonesia, sekarang telah menjadi sesuatu yang 'biasa'. Gejala demikian dapat dilihat semakin banyaknya praktek-praktek prostitusi resmi maupun liar. Ativitas prostitusi berkembang tidak hanya dikota-kota besar melainkan juga kota-kota kecil dengan berbagai cara.

Tujuan dari suatu penelitian adalah untuk mengetahui sebab-sebab maraknya praktek prostitusi khususnya di kalangan ABG (anak perempuan baru gede usia di bawah 18 tahun). Berupaya mengurangi maraknya praktek prostitusi dikalangan ABG khususnya di Kota madya Malang, Jawa Timur.

Dari hasil penelitian tersebut diketahui antara lain penyebab terjadinya praktek keprostitusian di kalangan ABG, yakni faktor ekonomi, akibat pergaulan bebas, kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak (broken home) dan tertipu oleh calo yang berjanji mencarikan pekerjaan.

Upaya yang dilakukan selama ini dengan mengadakan razia-razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan kafe yang dijadikan tempat mangkalnya para ABG, mengadakan penyuluhan dan pembinaan di sekolah-sekolah mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas dan berganti-ganti pasangan.

Dalam pembahasan mengenai praktek prostitusi dari segi legalisasi hanya ada beberapa pasal saja dalam KUHP yaitu mereka yang menyediakan sarana tempat persetubuhan (pasal 296 KUHP), mereka yang mencarikan pelanggan bagi si pelacur (pasal 506 KUHP), dan mereka yang menjual perempuan dan laki-laki di bawah umur untuk dijadikan pelacur (pasal 297KUHP).

Untuk mencegah semakin meluasnya praktek prostitusi khususnya di kalangan ABG serta untuk membatasi pengaruh negatif prostitusi terhadap masyarakat khususnya remaja.

Maka alternative yang terbaik adalah dengan cara memberikan pendidikan seks di sekolah-sekolah, pelajaran keimanan, penyuluhan-penyuluhan tentang bahayanya pergaulan bebas bagi kalangan remaja dan yang lebih penting lagi pengawasan orang tua terhadap anak khususnya saat anak berada di luar rumah serta memberi kasih sayang yang cukup, perhatian terhadap kegiatan anak dan mendorong mereka untuk berprestasi. (sus)

ICW: Kejagung Harus Melakukan Perombakan Internal Institusi Penegak Hukum


Penangkapan Jaksa Urip Tri Gunawan oleh KPK diyakini sebagai fenomena gunung es atas buruknya kinerja Tim 35. Agar kasus ini terusut tuntas, KPK harus berani memeriksa seluruh anggota tim jaksa yang dibentuk untuk menyelesaikan skandal BLBI.

Tertangkap basahnya Urip telah melahirkan ketidakpercayaan publik atas kinerja seluruh jaksa yang tergabung dalam Tim 35. Bahkan, muncul dugaan kuat terjadinya inkompetensi kinerja 35 jaksa yang menangani kasus BLBI.

"Agar bukti dan berkas yang berkaitan dengan skandal finansial Rp 650 triliun ini tidak keburu menguap, KPK harus secepatnya memeriksa seluruh anggota Tim 35," kata Koordinator Divisi Hukum Indonesian Coruption Watch (ICW) Emerson Yuntho di Jakarta, Selasa (4/3).

Tak cukup dengan pemeriksaan, ICW bahkan mendesak Kejaksaan Agung segera melakukan perombakan manajemen internal institusi penegak hukum itu. "Kami mempertanyakan efektivitas kerja kejaksaan dari atasan hingga bawahan," tambah Emerson.

Emerson menambahkan, kasus suap terhadap kejaksaan merupakan noda hitam bagi lembaga tersebut. Kasus ini juga menandakan manajemen di tubuh kejaksaan berjalan buruk. "Kami tetap mendesak agar dibuat suatu peniliaian tim. Minimal itu harus dilakukan," jelasnya.

Sebagai awal langkah perombakan manajemen internal Kejaksaan Agung, Emerson mencontohkan, Jampidsus Kemas Yahya Rahman diminta segera mengundurkan diri. "Kami memang belum bisa sampaikan bahwa Kemas terlibat. Tapi, dia tetap harus bertanggung jawab," cetus Emerson.

Sementara itu, juru bicara KPK Johan Budi menegaskan, KPK akan memeriksa anggota Tim 35 lainnya, kalau menemukan bukti baru. "Apa pun hasil temuannya, kalau ada kaitannya, tentu akan kami kembangkan," kata Johan di Jakarta.

Di samping beberapa barang bukti dari hasil penyidikan yang ditemukan di tempat kejadian perkara, KPK mengaku menemukan bukti-bukti baru dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Ketua Tim Jaksa BLBI II Urip Tri Gunawan. Bukti-bukti itu masih terus dianalisa untuk pengembangan kasus tersebut.

Bukti-bukti baru itu ditemukan di kediaman yang diduga milik Syamsul Nursalim di Jalan Terusan Hanglekir II, Blok WG9, Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Selain itu ada juga sejumlah barang bukti lainnya yang ditemukan di kantor Kejaksaan Agung dari hasil penggeledahan yang dilakukan Jaksa Agung Hendarman Supandji itu, Senin (3/3) malam. Rencananya, seluruh bukti yang ditemukan itu akan dikonfrontasikan dengan keterangan Jaksa Urip dalam pemeriksaan mendatang.

Masyarakat dan para aktivis anti-korupsi menyerukan agar Ketua KPK Antasari Azhar secepatnya melakukan pemanggilan terhadap Jampidsus Kemas Yahya Rahman dalam kasus dugaan suap itu untuk dimintai keterangan.

Harapan masyarakat atas penuntasan masalah korupsi di negeri ini kini tertuju ke KPK. Artinya, KPK harus terus melanjutkan proses hukum atas keterlibatan dua tersangka kasus dugaan suap BLBI, Urip Tri Gunawan dan Artalyta Suryani.(ALDI)

Jampidsus Siap Diperiksa Terkait Jaksa Urip


Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus), Kemas Yahya Rahman, menyatakan siap diperiksa JAM Pengawasan Kejaksaan Agung terkait penangkapan Ketua tim jaksa kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) II, Urip Tri Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Minggu (2/3) lalu.

JAM Pidsus, di Kejakgung, Jakarta, Selasa (4/3) mengungkapkan dirinya baru saja dipanggil Jaksa Agung Hendarman Supandji mengenai kasus ini sekaligus memberitahukan bahwa dirinya akan dimintai keterangannya oleh JAM Was.

"Jaksa Agung khan sudah meminta JAM Was melakukan pemeriksaan internal, termasuk saya, dan tadi Jaksa Agung memberitahukannya, saya setuju serta siap diperiksa," kata Kemas.

Kemas yang juga mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten ini mengaku, dirinya akan diperiksa bersama dengan Direktur Penyidikan pada JAM Pidsus, Muhammad Salim, yang merupakan atasan langsung jaksa Urip TG.

Saat ditanya mengenai ke-35 jaksa BLBI apakah turut diperiksa atau tidak, Kemas dengan tegas menyatakan tidak ingin berkomentar, "No comment, no comment ya," tegasnya.

Seperti diinformasikan Ketua KPK Antasari Azhar, Minggu (2/3) sekitar pk.17.30 WIB KPK menangkap basah jaksa Urip TG di sebuah rumah di Jakarta tengah menerima uang senilai 660 ribu dolar AS atau sekitar Rp6,1 miliar dari orang berinisal AS.

Menurut sumber HOKI di Kejakgung, AS adalah mantan Komisaris Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) milik obligor Syamsul Nursalim yang menerima BLBI senilai Rp52,6 triliun, dan kasus ini merupakan BLBI II yang dihentikan penyelidikannya.

Dalam jumpa pers, Senin (3/3) Jaksa Agung Hendarman Supandji mengaku marah, kecewa dan sedih atas penangkapan Ketua tim jaksa BLBI II, Urip TG, oleh KPK di sebuah rumah di kawasan Simprug, Jakarta Selatan.

Atas penangkapan itu, Hendarman langsung memerintahkan JAM Pengawasan, MS Rahardjo yang mendampinginya untuk melakukan pemeriksaan intern bersama JAM Intelijen, yang didahului dengan meminta konfirmasi kepada jaksa Urip yang kini ditahan KPK.

Jaksa Agung juga langsung menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (3/2) untuk memberitahukan kasus ini, dan meminta petunjuk untuk bisa menyelesaikan persoalan internal Kejakgung ini.

Sumber image: eramuslim.com

TEMPAT DUGEM KINI DI OBOK OBOK POLISI TERMASUK “VISTA” MILIK SI RATU NGEBOR INUL DARA TISTA .

Ratusan petugas gabungan Poltabes Denpasar dan Polres Badung esrta Badan Narkotika Kabupaten {BNK}Badung sabtu (1/ 3 )dini hari mengobok obok sebelas tempat hiburan malam di wilayah kuta dan nusa dua .Namun entah kenapa yang di gerebek malah sepi pengunjung dan aparat tak mendapatkan apa apa . kesebelas tempat hiburan malam yang di gerebek aparat kepolisian dan BNK yaitu diskotek holiday , karaoke, grahadi, kuta timur , kafe jati harum, whitee rock cafe, karaoke wirama , langit biru , musro , dan juga vista {milik siratu ngebor inul dara tista] hard rock kafe dan kama sutra.oprasi besar besaran ini di pimpin oleh Kepala BNK Badung Drs ketut Sudikerta bersama waka Poltabes denpasar AKBP Gede Alit Widana dan Waka Polres Badung Kompol Komang Sandi Arsana . Sekitar 150 personil dari satuan narkoba , intel , provos , labfor denpasar dan petugas BNK di libatkan dalam operasi itu. Pasukan mulai bergerak mulai pulul 23.30. Tempat DUGEM yang di sasar pertama adalah diskotek holiday di jalan sunset road kuta ternyata juga sepi pengunjung diduga oprasi ini telah bocor , namun aparat tak akan berhenti begitu saja karna natinya akan di adakan razia secara rutin untuk menanggulangi pemakai narkoba .Dari beberapa tempat yang di sasar polisi tidak mendapatkan barang bukti , maka sasaran di lanjutkan ke tempat lain yaitu musro dan VISTA milik si ratu ngebor Inul Dara tista situasinya tetap sama yaitu sepi pengunjung walau ada beberapa pengunjung penggeledahan tetap di lakukan namun hasilnya nihil. Kegagalan kali ini akan kami evaluasi untuk mencari strategi lain supaya mendapatkan hasil yang kami lakukan menyasar obat terlarang kata kata Sudi kerta yang juga Wakil Bupati Badung. Diduga bocor operasi terpaksa di hentikan pukul 03. 40 wita.

KISAH PASUTRI YANG MENDERITA HIV/AIDS [ODHA] MENJADI RELAWAN KDS PERANGI HIV/AIDS

Banyak penderita HIV/AIDS yang meninggal sia sia ada yang malu dan tertutup enggan berobat menghabiskan sisa hidup menyendiri.Namun tak semua ODHA[Orang dengan HIV/AIDS] putus harapan .Ada yang memiliki semangat hidup yang kuat bahkan mereka menjadi relawan Kelompok Dukungan Sebaya [KDS]untuk memberikan motivasi danpemahaman tentang penyakit yang di deritanya.kepada masyarakat luas.

Dari awal 2008 sampai bulan pebruari 15 orang rumah sakit sanglah mencatat pasien HIV/AIDS yang meninggal dunia.Dan yang di rawat di rumah sakit RSUP Sanglah pun ada . Banyak pula yang sekedar memeriksakan diri dengan hasil mereka positiv terjangkin virus yang mematikan tersebut.Di bali dari dulu satngat gencar memerangi virus HIV/AIDS Namun di beberapa kabupaten di bali bukannya menurun penderita HIV/AIDS namun sebaliknya kian meningkat .Sementara itu bagaimana kisah pasangan suami istri dari kabupaten buleleng yang kini terjangkit virus mematikan itu?Tak ada malu untuk bertobat dan berobat itulah prisip yang positif dari pasutri yang tinggal di dusun Goris desa pejarakan kecamatan gerokgak buleleng bali itu memilih menjadi relawan karna betapa sakitnya jiwa kami setelah kami mendapatkan diskriminasi dari masyarakat.Kalau ini terus terjadi mungkin banyak yang senasib dengan kami yang ingin bunuh diri karna sedikit masyarakat ang memahami sakit ini.”kata Made suparja . kejadian pahit itu di alami oleh pasutri ini sekitar tahun 2005 karna Suparja yang dulunya berprofesi sebagai sopir jakarta bali mulai curiga melihat keadaan istrinya Made Siti , saat itu Made Siti menderita batuk batukyang tak kunjung sembuh lidahnya pecah pecah dan mulutnya jamuan.Berkat informasi mengenai penyakit HIV/AIDS yang dia dapatkan Made Suparja memeriksakan darahnya untuk mendapatkan kepastian.Diapun menyadari bahwa prilaku jeleknya pada saat masih jadi sopir kini harus di bayar mahal.Laki laki asal Banyuatis singaraja ini dulunya sering singgah di komplek pelacuran. Singkat cerita sang istripun ikut mewarisi sakit sang suami setelah melalui pemeriksaan darah dengan hasil positif.Berkali kali suparja memberikan pemahaman kepada sang istri dengan tabah istrinya ikut serta menjalani pemeriksaan.serta pengobatan.

Saat itu pula perubahan sikap masyarakat pada di dirinya terjadi, masyarakat mulai enggan menyapa mereka selalu menjauh mungkin mereka takut tertular . kalau kami jalan semua mata memandang dan dan menghindar.Ada lagi pengalaman pahit Suparja yaitu saat membeli nasi pedagang tak mengijinkan memakai piringnya dan selalu di bungkus dengan kertas.Istri suparja berjualan di pasartradisional di desa goris gerokgak pada saat masyarakat tahu dia terkena HIV/AIDS tak satupun ada yang datang untuk membeli dagangannya.Kalau mau berobat kedenpasar tak ada yang meminjami helm buat istri saya , katanya takut tertular.Kami tahu ketakutan masyarakat dan kami berusaha untuk tetap tabah menjalani hidup ini kata sparja dengan mata yang berkaca kaca.Diskriminasi tidak hanya di lakukan oleh masyarakat setempat tapi juga datang dari anak tiri suparja yang malu melihat orang tuanya sakit seperti ini.Waktu tiga bulanan cucunya [upacara tiga bulanan anak lahir] saya dan istri di larang hadir dalam acara tersebut.Kami menerima iklas mungkin sudah nasib kami.Tapi kalau anak tiri yang perempuan sudah mengerti dan faham dengan keadaan kami, bahkan kami di ijinkan menggendong anaknya “tambah suparja terharu sekali”..Diskriminasi sempat membuat kami putus asa dan berniat gantung diri tapi berkat dukungan dari Yayasan citra usadha indonesia yang ada di buleleng dan siraman rohani yang ia tonton di televisi katanya.

BURUH PASIR PENGEDAR UANG PALSU DI CIDUK POLISI

Sindikat pengedar uang palsu kembali berhasil di bongkar polisi.Setelah pasukan buser polsek kuta utara berhasil menangkap pengedar uang palsu , kinigiliran jajaran Polres Badung juga berhasil membongkar pengedar uang palsu yang akhir akhir ini marak di bali.Namun sayang otak pengedar upal tersebut belum berhasil di ciduk.Polisi hanya berhasil membekuk buruh pasir LAJU JAYA alias EJA,[36] warga tegal seet kapal menguwi badung bali selasa [19/2]. Eja tlah di perdayai dan di suruh membayar sisa hutang membeli mobil kepada Iwayan swara[57] asal banjar buana latang ,buana sari Tabanan bali.Tersangka eja hanya suruhan saja dan eja mengaku tak kenal dengan orang ang memintanya untuk membayar mobil itu kepada korban. Jelas kapolres AKBP Subarkah [20/2]. AKBP Subarkah yang di dampingi oleh kasat Siasa mengatakan hendak menjual mobil engkel DK 8198 JW miliknya ,dan saat itu salah seorang yang tidak di ketahui identitasnya bermaksud membelinya. Dan singkat scerita transaksi jual belipun berlansung di banjar pandak badung desa pandak kediri abanan bali.Kemudian transaksi itu di seujui dengan harga 18 juta.Pelaku [yang masih buron]langsung membayar uang muka sebesar Rp 5 juta saat itu uang yang di bayarkan memang asli “ungkap kapolres, untuk melunasi harga mobil itu pelaku masih berhutang sebesar 13 juta . Beberapa hari kemudian tersangka EJA datang ke rumah korban untuk membayar sisa hutang mobil tersebut. Eja datang bersama temannya Marlia alias Arif dengan menggunakan sepeda motor yanaha vega DK 5623 HI katanya di suruh pelaku untuk membayar lunas mobil yang di belinya itu ujarnya.Korban menerima uang tersebut dan mobil langssung di bawa pergi . Eja menyerahkan mobil itu kepada pelaku. Saat itu Eja menerima upah 250 ribu . berselang empat hari korban baru tahu dan sadar bahwa uang yang di terimanya itu adalah palsu korbanpun langsung melaporkan kasus tersebut ke polres badung.

PEMBUNUH WARGA AUSTRALIA SUDAH DI TANGKAP

TERLACAK LEWAT “PRINT OUT” PONSEL KORBAN.

Pembunuh sadis Heidi Murpphy [35]warga australia di ciduk polisi . tersangakanya adalah Nuryanto [28] asal Desa Gambiran , Banyuwangi.Dia ditangkap rabu[20/2]dalam pelarianya diterminal Tegal Jawa tengah.Dalam aksi pembunuhan itu Nuryanto tidak sendirian dan boleh di bilang Nuryanto hanya sebagai peran pendukung . Sedangkan aktor utamanya adalah Ahmad Fahrul Rozi asal jember.Dia berhasil kabur dari sergapan aparat kepolisian dan sampaisekarang masih buron.Nuryanto sudah di bekuk di terminal Tegal jawa tengah, Namun KapolresBadung AKBP Ahmad Subarkah mengatakan belum melakukan pemeriksaan secara lengkap dan tunggu saja hasilnya katanya pada jumat [22/2] Kapolres mengatakan terlacaknya pelaku pembuduhan wanita australia yang tinggal di vila mekarsari no 2 canggu kuta utara badung itu berawal dari print out nomor telephon korban.Dari sekian nomor yang masuk ada satu nomor yang masuk ketika korban sudah tewas.Polisipun mempercepat langkah dengan memperdalam pelalacakan nomor tersebut.Dan hasilnya pemilik nomor misterius tersebut adalah Nuryanto namun Fahrul rozi pun sempat mempergunakan ponsel tersebut.Usai membunuh dia sempat menelpn tersangka nuryanto dan memeinta agar dirinya segara di jemput di Tegal Gundul jelas AKBP Subarkah.pengejaranpun mulai di lakukan dengan pasukan pemburu yang di bagi menjadi tiga tim.Timsatu melakukan pemburuan di wilayah Bali. Tim dua memlakukan pemburuan ke banyuangi. Dan tim tiga mempokuskan pengejaran ke jakarta.Setelah beberapa hari melakukan pengejaran tim dua berhasil menemukan rumah tersangka nuryanto tapi sayangnya nuryanto yang selama ini bekerja sebagai buruh di Nusa Dua bali ini tidak ada di ru mahnya.

Menurut informasi yang di dapat polisi bahwa nuryanto pergi kejakarta.Tampa buang waktu polisipun melesat kejakarta untuk mengejarnya. Belum sampai di jakarta polisi melhat tersangka noryanto di terminal tegal jawa tengah yang saat itu nuryanto sedang mennggu pacarnya.Pasukanpun menyergap nuryanto dan langsung melakukan penangkapan. Tampa perlawanan nuryantopun di giring untuk pemeriksaan lebih lanjut.Setelah di interogasi nuryantopun berkicau dan mengakui bahwa yang membunuh korban adalah Fahrul Rozi . Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap Fahrul rozi dan untuk sementara nuryanto hanya sebagai pengantar saja kata AKBP subarkah .Memang nuryanto di ajak Fahrul rozi untuk berbuat kejahatan yaitu mencuri karna Fahrul mengatakan perbuatan jahat itu hanya mencuri dan bukan membunuh kata nuryanto.Ajakan nuryantopun di terima serta merekapun langsung mencari sasaran .Kendaraan yang di pakaipun milik nuryanto yaitu Yamaha F1ZR P2695 WG.Kendaraan nuryanto kini turut di amankan aparat kepolisian sebagai barang bukti [BB]

HAKIM KELIMPUNGAN KEHILANGAN PALU SAAT BUKA SIDANG .

Ada yang menarik dalam sidang pemeriksaan peninjauan kembali [PK] AMROZI dan kawan kawan yang berlansung di ruang utama pengadilan negeri [PN] Denpasar Bali senin [25/2].Majelis hakim yang menyidangkan PK IMAM SAMUDRA , IB PUTU MADEG SH hampir saja di telanjangi alias mendapat malu dalam sidang yang di liput puluhan media cetak dan elektronik dalam dan luar negeri tersebut.Saat sidang mau di buka majelis hakim kelimpungan kana senjata utamanya berupa palu hakim, ternyata tak ada di sampingnya . Kontan hal itu membuat hakim MADEG kelabakan dan buru buru menyuruh seorang panitera untuk mencari palu tersebut.Namun sangatlah beruntung saat itu hakim MADEG belum mengucapkan kata pembuka sidang sehingga kekurangan itu bisa tertutupi. Untuk memperlancar jalannya sidang seorang panitera kemudian bergegas mengambil palu.di salah satu ruang sidang.dan selanjutnya cepat di serahkan kepada hakim MADEG.Pantesan perasaan saya tadi tidak enak sepertinya ada yang kurang eh..ternyata justru palunya tak ada.”ujar panitera yang di suruh mengambil palu tersebut.Peristiwa hilangnya senjata pamungkas milikhakim memang cukup menggelitik hati para hadirin, bagaimana tidak ruang utama itu memang di disiapkan secara khussus untuk menggelar sidang pemeriksaan PK kasus BOM Bali 12 oktober 2002 karna kasus tersebut mendapat perhatian publik . Sebelum sidang di mulai sejumblah staf pegawai sudah mempersiapkan ruangan serta memasang pengeras suara . tapi entah kenapa justru piranti yang paling penting berupa palu malah jauh dari parhatiannya.Tampa palu tentu hakim tidak bisa membuka dan menutup acara persidangan.

RAPAT PANSUS H IV/AIDS ALOT..DPRD BALI BINGUNG SOAL PEMAKAIAN KONDOM .

Anda jangan coba coba dalam berhubungan badan tampa memakai karet pengaman alias kondom.Bila ketahuan ancaman denda sudah menunggu sampaiRp 50 juta . Yang jadi soal adalah bagai mana mengetahui orang yang berhubungan badan . itu memakai kondom atau tidak? Tampaknya membuat alot rapat pansus HIV/AIDS DPRD Badung Bali pada jumat [22/2].Selain masalah kondom dan pemeriksaan bagi yang beresiko juga masalah biaya di bahas sangat panjang.Pihak eksekutif yang di wakili ketua KPAD badung yang juga wakil bupati badung Drs I Ketut Sudikerta , Kepala dinas kesehatan Dr A.A. Gede Agung mayun D.A. dan yang lainya belum sepakat dengan pansus dan jajaran LSM mengenai klausul pembiayaan pemeriksaan orang orang beresiko terkena HIV/AIDS.Sebelumnya draf ran perda itu ada pasal pemkab menyediakan sarana dan prasarana seperti screning HIV,layanan untuk pencegahan pada pemakai narkoba suntik , layanan pencegahan dari Ibu hamil yang positif HIV kepada bayi yang di kandungnya .Namun masih ada pendukung pencegahan lanya yaitu layanan VCT dan CST dengan kwalitas baik dan biaya lainnya . Wakil bupati bali Sudikerta juga melontarkan kesiapan prihal pembiayaan tersebut. Namun karna belum ada kesepakatan Dengan pansus dan LSM klausuk tersebut masih di godok lebih lanjut.Tokoh LSM asal gulingan Mahardika dan Imade Wena mempertanyakan soal pembiayaan itu . mereka agak pesimis terhadap pemkab badung meskipun tergolong dengan PAD tinggi mampu membiayai pengecekan orang yang beresiko terkena HIV/AIDS.

Kalau hanya orang badung yang dengan jumblah terbatas mungkin masih bsa di bayai pengecekan kesehatannya .Namun bagai mana dengan orang yang dari luar badung yang kebetulan memeriksakan diri di badung ? pasti cukup kewalahan katanya.Hal lain yang menjadi perdebatan panjang adalah pemakaian kondom, karna orang resiko penderita HIV /AIDS wajib menggunakan kondom saat melakukan hubunagn seksual . Apa bila ketahuan tidak memakai kondom saat melakukan hubungan badan dan tidak memeriksakan diri kalau kalau terkena HIV/AIDS,,bisa di kenai sangsi dengan denda setingi tingginya Rp 50 juta . secara teknis ini menimbulkan persoalan juga yaitu Bagai mana mengecek orang yang berhubungan badan itu memakai kondom ? Bila harus kena denda bagaimana ? padahal mungkin saja mereka tidak mempunyai biaya untuk memeriksakan diri “ujar Wena.

KALPODA BALI ANCAM POLISI TAK NETRAL DALAM PILGUB .

Anggaran pilgub bali ternyata sangat besar dengan angka mencapai 69 milyar itu sudah pasti kalau di total mencapai 69 milyar kata Gubernur bali Dewa Berata kepada wartawan usai membuka rapat koordinasi pemantapan pemahaman seputar persiapan pilgub bali di wiswa sabha jumat [22/2]gubernur merinci anggaran tersebut Rp 7 M sudah di anggarkan di APBD 2007 dan di gunakan sebagai dana untuk sosialisasi . Sisanya Rp 62M di anggarkan di APBD 2008 Jadi anggaran yang tersedot nuntuk hajatan lima tahun sekali itu mencapai 69M .Saya berharap dana tersbut bisa mencukupi, kalau tidak cukup akan di anggarkan lagi , Mudah mudahan saja cukup katanya.Sementara rapat pilgub sedikit memanas sebab sejumblah partai poltik menyampaikan sorotan terhadap aparat kepolisian .Wakil ketua golkar bali I Made Suantina melihat ada indikasi polisi tidak independen dalam mengikuti pilkada . Sebab ada oknum oknum yang memihak pada paket calon tertentu .

Kami berharap aparat kepolisian bisa memposisikan diri netral dalam pilgub bali nanti kata Suantina.Sorotan Suantina langsung di tanggapi oleh Kapolda Bali Irjen Polisi Paulus Purwoko , Bahwa tidak akn ada ampun bagi oknum polisi yang memihak salah satu calon . Kata Purwoko dalam Undang Undang Kepolisian RI di tegaskan polisi aktip tidak boleh mengikuti politik praktis . “Kami sebagai wasit tidak akan mungkin memihak siapa siapa dan jika memang terbukti ada oknum terlibat politik praktis kami tindak tegas katanya.

**NYOMAN KOPRAL**

OKNUM POLISI SALAH TANGKAP DAN PARAH NYA LAGI POLISI TERSEBUT MAIN SIKSA.

Dewa sastrawan alias dewa dawan tampa bukti yang kuat tiba tiba di ciduk dirumahnya di gianyar bali dan tampa babibu langsung di gelandang ke Mapoolda Bali.Tak hanya itu dewa dawan sempat di perlakukan seperti tawanan perang dalam adegan filem karna dewa dewa dawan sempat disiksa dan di bawa kepantai dan di perlakukan seperti penjahat kelas kakap.Yang lebih aneh lagi polisi belum mengantongi barang bukti. Terulangya kasus salah tangkap sangatlah di sayang kan dan jelas mencoreng nama baik dewa dawan selaku korban salah tangkap, bahkan keluarga dewa dawan pun ikut menanggung malu yang teramat sangat.bahkan tak ada bukti bahwa dewa dawan terlibat dalam kasus meninggalnya I.B Anom wijaya seperti yang di tuduhkan pada dirinya.Tindakan aparat penegak hukum bleh di bilang sangat sembrono serta asal asalan dan sangat memalukan. Padahal untuk menentukan orang jadi tersangka harus melalui beberapa tahapan dan yang paling utama harus ada barang bukti dan saksi. Kalau salah satu alat bukti belum terpenuhi polisi harus menunda penangkapan.Yang lebih membuat masyarakat tak habis fikir adalah personil yang bertugas di mapolda bali seyogyanya menjadi contoh bagi Polsek , Polres, dan Poltabes.tapi apa yang terjadi justru oknum petugas mapolda bali mencoreng citra kepolisian karna melanggar prosedur . Apakah tindakan salah tangkap akan ada sangsi tegas dari Mapolda bali? Bagaimana persaan korban salah tangkap dan keluarga korban?apalagi penangkapan itu disaksikan oleh orang banyak.Kasus seperti ini tak terulang lagi dan menjadi contoh bagi petugas lainya . Prosedur harus di lalui dan ada undang undang yang mengatur. Pembuktian harus melalui penyelidikan bersipat ilmiah dan bukan berdasarkan katanya,atau kira kira,atau dari sumber informasi yang belum jelas kebenarannya.Polisi diharapkan lebih profesional sehingga dihargai dan dikagumi di mata masyarakat sebagai penegak hukum yang sudah di bekali dengan ILMU HAM.

** Nyoman Kopral **

berita bali

DI TEMUKAN SARKOPAGUS DI DESA ALASANGKER BULELENG BALI BERUMUR 1.200 TAHUN. DAN EMAS YANG ADA DI LOKASI SARKOPAGUS DI JARAH OLEH MASYARAKAT SETEMPAT.


Warga desa alasangker buleleng singaraja bali masih ramai di kunjungi warga dari desa desa tetangga hingga [19/2]warga masih ramai menyaksikan kubur batu alias SARKOPAGUS yang di temukan di areal galian tanah uruk sabtu [16/2].tentu karna penasaran warga setempat dan sekitarnya berdatangan ingin menyaksikan dari dekat wujud kuburan batu tersebut.untuk antisipasi hal hal yang tidak di inginkan polisi memasang garis polisi sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.Walau sudah ada larangan dari aparat kepolisian namun warga masih saja ingin menjamah benda tersebut karna di anggap membawa keberuntungan. Kepala desa alasangker Putu Sudana mengaku khawatir benda bersejarah itu bisa rusak jika tak secepatnya di amankan ketempat yang semestinya.Sementara itu dinas Dinas Kebudayaan dan pariwisata kabupaten buleleng yang menerjunkan seksi Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan [PSK] di pimpin kasi PSK Ketut swarna dwipa , mencatat benda batu berupa SARKOPAGUS tersebut berukuran panjang 110 cm , lebar 62 cm ,tinggi 94 cm dan ketebalan 10 cm serta ruangan di dalam batu tersebut berukuran 40cm.

Benda seperti itu biasanya di pergunakan untuk menguburkan orang meniggal dunia dengan status sebagai orang trhormat. Sementara itu Wayan budiasa [43]warga desa tugad mungga di periksa polsi secara intensif di mapolres buleleng rabu [20/2]akibat ulahnya sendiri yang usil mengambil lempengan kuning yang di duga emas yang di ambil di dekat lokasi sarkopagus tersebut.Pasalnya lempengan emas itu diduga berkaitan dengan sarkopagus di desa setempat.Kasat reskrim polres buleleng AKP Ambariyadi wijaya seijin kapolres AKBP setyo dwiantoro rabu [20/2] menyatakan wayan budiasa yang mejadi buruh galian tanah uruk di areal itu mengaku telah menemukan lempengan kuning di lokasi itu sebelum warga menemukan sarkopagus . selain emas dia juga menemukan camplong pasepan [tempat dupa]dan batu kali panjang dan sayangnya lempengan tersebut sudah di jual kepada seseorang dan sebagian lagi telah di jadikan cincin, namun sekarang cincin itu sudah kami sita sedangkan lempengan batu dan tempat dupa sudah di buang karna di anggap tak ada nilainya katanya.Sementara tim balai arkeologi denpasar meluncur ke alasangker guna meneliti sarkopagus tersebut, dan hasilya tim memperkirakan sarkopagus di buat pada tahun 1 sampai dengan 800 masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu.Sarkopagus tersebut memiliki kesamaan bentuk dan pungsi dengan sarkopagus lainya yang ditemukan di wilayah bali utara seperti desa tigawasa, desa kali bukbuk, dandesa temukus . Yang kesemuanya berada di wilayah buleleng.Koordinator tim balai arkologi Made suastika mengatakan sarkopagus yang ada di desa alasangker tersebut menunjukkan perkembangan jaman batu . dari beberapa temuan benda purbakala di buleleng penduduk buleleng telah lama mengenal perundagian . terbukti dengan berbagai macam artefak berbentuk sarkopagus yang di temukan dan periuk tanah yang memiliki bentuk dan kwalitas sangat baik.Menurutnya penemuan sarkopagus di daerah pedalaman dan pegunungan menunjukkan penyebaran penduduk 1.200 tahun yang lalu itu dapat di katakan tidak hanya di daerah pesisir tapi juga telah memasuki daerah pedalaman seperti di desa alasangker ini katanya.Sarkopagus ini jeles akan kita rawat sebagai sumber sejarah dan tetep lestari.

CCTV DI BADUNG [DENPASAR]SEGERA DI PASANG

Pemasangan CCTV di Badung atau di tempat strategis di wilayah kota Denpasar segera di laksanakan setelah selesai survai lanjutan dari PT AVISCOM pemenang tender pengadaan CCTV dari Mabes polri. Rencananya sabtu [23/2]tim Aviscom akan datang ke badung untuk melakukan survai tersebut, dan masyarakat bali menyambut gembira pemasangan CCTV tersebut dan berharap CCTV yang akan di pasang berguna untuk keamanan bali sebagai kota pariwisata dunia. Kepala kantor informasi dan telematika [intelkam] badung drs I Ketut Karpiana m.m, rabu [23/2]menurutnya pemasangan CCTV rencananya akan di laksanakan tahun ini setelah tahun 2007 lalu di adakan tendr pemasangan . CCTV yang akan di pasang di 125 titik meliputi :wilayah kuta dan kuta selatan . 75 unit CCTV dari mabes polri dan 50 lainya bantuan dari PT BALI TOWERINDO .

CCTV tersebut akan di koneksikan secara berjaringan melalui sistim tertentu serta kontrolnya berpusat di pemkam dan subkontrolnya dari polsek polsek di wilayah kuta. Karpiana menyebutkan bahwa pemaangan itu sangat di perlukan dan harus segera terlaksana, serta masyarakat telah lama menunggu pemasangan ini guna mendukung aparat keamanan dalam melaksanakan tugasnya.Apa lagi di tengah keamanan bali yang mulai terganggu seperti adanya beberapa ledakan baru baru ini.Kita berupaya mengatasi gangguan keamanan bali ini meskipun pemasangan CCTV tidak secara otomatis menghentikan niat orang melakukan kejahatan, paling tidak mereka merasa di intai dalam melaksanakan kejahatannya”jelas karpiana.Sementara itu terkaitpenjagaan keamanan di badung ketua LPM legian kuta drs Nyoman sarjana menegaskan perlunya ketegasan pemerintah dan aparat terkait tentang perlunya mengkaji kembali setiap kasus dan tetap waspadai kemungkinan adanya sebab lain misalnya persaingan bisnis yang tidak sehat dan masyarakat tetap terjaga bahkan tidak terlena agar tidak kecolongan dalam hal keamanan ini.Dan yang terpenting kita tidak saling menyalahkan dalam hal penyebab kegagalan keamanan itu.mari bersatu dan berpikir apa yang harus kita lakukan karna keamanan adalah kepedulian dan tanggungjawab kita bersama secara holistik. Tidak bisa hanya mengandalkan aparat keamanan semata tapi juga tanggung jawab kita bersama katanya.Pemasangan CCTV itu di tempat tempat tertentu menurutnya bukan satu satunya solusi, secanggih apapun alat itu kalau SDMnya tidak bagus dan tidak mnggugah hati itu sama saja bohong alias sia sia ujarnya.

kriminal Bali

770 MELAKUKAN PENGREBEKAN DI TUJUH RUMAH PREMAN , DI TEMUKAN PISTOL , ROMPI ANTI PELURU ,GRANAT SERTA RATUSAN PELURU AKTIF GERBAGAI JENIS.


Secara serempak dan bersamaan rabu [27/2] pagi tujuh rumah anggota preman yang selama ini sangat meresahkan masyarakat serta di duga ada keterkaitannya dengan beberapa ledakan bom mekanik dan granat mekanik bahkan pembunuhan yang terjadi di beberapa tempat dibali di tahun 2008 ini.Dari hasil penggerebekan ratusan senjata tajam [Sajam] berbagai jenis dan ukuran berhasil di amankan polisi , tidak hanya itu polisi juga berhasil mengamankan Pistol , Granat , Peredam tembakan , Rompi anti peluru , dan ratusan butir peluru berbagai jenis. Pada saat itu juga polisi berhasil mengamankan tersangka MINGGIK [MG] – Wayan Suk alias Yan De, dan Wayan Sud alias Ketu. Dan kini mereka menjalani pemeriksaan di ruang penyidik di Mapolda Bali kata Kapolda Bali Paulus Purwoko saat membeberkan hasil sweeping di ruang Reskrim Polda Bali . Kapolda Bali Purwoko menjelaskan sweeping di lakukan berdasarkan kasus kasus besar yang belum terungkap dan kasus tersebut terus di pelajari dan polisi akhirnya mengatur strategi untuk melakukan sweeping di beberapa rumah yang di duga berkaitan dengan kasus pembantaian Burik dan I,B Anom Wijaya, sweeping di lakukan di rumah tersangka milik Minggik , di jalan Wibisana – rumah Yan de di jalan cokroaminoto , -rumah Ketu di jalan Kusuma bangsa, dan di rumah DS [yang di duga Dewa sarap jalan nuansa utama Green kori ubung serta rumah DS yang berlokasi di jalan patih nambi, kesemuanya berlokasi di kota denpasar Bali.

Sebelum bergerak pasukan gabungan Polda Bali , Poltabes Denpasar ,di back up Brimob dan densus 88 anti teror di bagi menjadi lima tim . Pasukan dari Poda di bagi menjadi Empat Tim dan menyasar lima rumah . Sedangkan tim poltabes menyasar dua rumah . Satu tim berjumblah 70 sampai 80 personil yang kesemuanya di back up oleh brimob dan densus 88 kata Kabid Humas Polda Bali A S reniban . Untuk menghindari kebocoran penggerebekan HP dari masing masing anggota di kumpulkan untuk sementara dan di serahkan ke PROVOS . Penggerebekan di rumah MG polisi di lengkapi anjing pelacak , Brimob , Densus 88 serta Samapta bersenjata lengkap mengamankan jalannya penggeledahan di jalan Wibisana utra Denpasar.Rumah yang di sasar kali ini sangat mewah karna rumah tersebut di lengkapi dengan alat canggih berupa CCTV dan bunker serta oleh polisi CCTV tersebut di alihkan arahnya kemudian di tutup dengan daun . Dirumah tersebut ada sepuluh kamar dan semuanya ada senjata tajam [sajam] kemudian di temukan juga senjata api dan peluru di kamar MG tidak itu saja bahkan di kamar MG ada bunker tepat di bawah tempat tidurnya . Selain itu polisi juga menemukan puluhan sajam , pistol, serta bom pipa paralon , tombak , sangkur ,parang , badik kapak , dan lain lainya termasuk juga satu jirigen arak dan sabu sabu. Namun rumah MG saat itu dalam situasi sepi tidak seperti hari hari sebelumnya kadang di rumah itu ada saja anak buahnya MG. Dalam penggerebekan itu polisi sangat hati hati karna yang di sasar bukan orang sembarangan karna tersangka MG di ketahui banyak anak buahnya. Walau tegang polisi dalam melakukan penggerebekan itu sangatlah hati hati dan sangat propesional , Masyarakatpun ikut merasakan ketegangan itu dan mereka saling berbisik dengan sesama temanya sendiri dan mengatakan ”ketua preman di tangkap”bisiknya. Kabid humas Polda bali A S Reniban mengatakan tim yang ber anggotakan 70 – 80 personil itu masing masing telah memiliki target sasaran . Pasukan Poltabes Denpasar membidik dua rumah milik DS di jalan nuansa utama dan di jalan patih nambi . pengerebekan di dua rumah tersebut Poltabes Denpasar mengamankan 33 senjata tajam berbagai jenis , dua pelat kendaraan sementara pemilik rumah tidak ada di rumahnya. Hanya honda jazz warna silveryang parkir di garasi kata Reniban . Pasukan yang mulai bergerak serempak pada pagi hari pukul 06.00 wita proses penggeledahan penggerebekan berjalan cukup lama karna polisi mengobok obok seisi rumah sampai keplapon , kamar atau lorong untuk mencari dan mengimpulkan barang bukti [BB] dalam satu rumah polisi membutuhkan waktu penggeledahan sampai dua jam . Pantauan X pose saat itu petugas yang turun saat itu sangat banyak dan tampaknya kapolda tidak main main dalam memerangi premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat, ada yang masuk kedalam ada juga yang tetap melakukan pengamanan di luar TKP . Saat mau masuk ke dalam rumah para tersangka yang terkunci terpaksa polisi mendatangkan ahli kunci , dengan wajah yang tertutup ala ninja si tukang kunci di antar oleh polsi untuk membuka pintu tersebut. Mungkin demi ke amanan maka si tukang kunci harus di tutup mukanya. Setelah pintu bisa di buka polisi dengan cepat langsung masuk kerumah tersangka. Kemudian polda bali menyasar rumah Ketu dan menyita barang bukti berupa paralon bom tradisional , sangkur ,pedang ,pistol, dan banyak lagi yang lainnya.Sementara di rumah Yan De polisi hanya menemukan beberapa buah senjata tajam sejenis belati.ada yang menarik saat MG mau di gelandang ke mobil polisi , MG sempat tak mau di masukkan ke mobil polisi kalau dia tak di kasih duduk di depan , alasanya dia mabuk dan pusing pusing. Namun Desus 88 tak mau peduli dan tetap MG di masukkan di jok belakang. Tindakan aparat polisi dalam pemberantasan premanisme di sambut positif oleh masyarakat karna selama ini masyarakat sudah lama di buat cemas serta dengan dampak yang luas apa lagi Bali adalah pariwisata dunia kata salah seorang masyarakat yang tak mau di sebutkan namanya.Pasca pengerebekan besar besaran yang di lakukan aparat kepolisian kini Mapolda Bali di jaga ketat oleh pasukan bersenjata lengkap pagi dan malam dalam waktu yang belum bisa di tentukan. Senjata api dan geranat yang di miliki tersangka akan terus di selidiki apakah ada keterkaitan polsi atau TNI namun belakangan menurut Wadir reskrim polda bali AKBP Erwin cahara rusmana yang di dampingi kombes Reniban mengatakan senjata itu di beli dari seseorang yang berinisial U . Selain itu senjata senjata api di beli dari pasar gelap dan di jual oleh seorang warga sipil [bukan aparat ] polisi sudah mengantingi nama seorang tersangkanya , walau begitu polisi belum begitu yakin karna itu kan ucapan dari tersangka polisi akan terus mengembangkan . bagi tersangka lainya yang masih buron seprti DS dan yang lain akan terus kita kejar apalagi barang bukti [BB] sudah kami sita kata Reniban. Setelah penggerebekan tersebut polisi semakin gencar melakukan sweeping senjata api dan senjata tajam dan itu akan terus di laksanakan dalam waktu tak di tentukan apa lagi menjelang PILGUB bali agar tetap aman .(kopral)

BALI TERANCAM BADAI HIV/AIDS.

Peningkatan jumblah penderita HIV/AIDS.di Bali selama ini bagaikan sebuah roket yang terus saja melambung naik angka penderitanya,Pada tahun 2007 angka penderitanya di bali mencapai 4,000 orang minimal terjadi 840 tiap tahunnya atau 2-3 orang tiap harinya.Bila kasus tersebut tidak di tangani secara serius dan cermat di khawatirkan Bali akan tergerus oleh badai HIV/AIDS.Hal itu di katakan oleh dr Nyoman mangku karmaya pada seminar perspektif HAM dalam peningkatan pengetahuan masyarakat sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS di Denpasar [27/2].Meluasnya penyebaran HIV/AIDS di bali menurut Mangku karmaya sejalalan dengan adanya laporan dari sejumblah kabupaten /kota di bali dan yang paling tinggi adalah Denpasar , Badung,Buleleng, Tabanan dan sebagian besar telah melaporkan meningkatnya kasus HIV/AIDS PADA Ibu rumah tangga dan Bayi karna kondisi ini belum pernah di jumpai lima tahun sebelumnya.Ledakan pertama tahun 2000 di jumpai di kalangan pengguna narkoba suntik [IDU]di mana tercatat 40 – 60 IDU HIV positip. Hasil survai tahun 2006 gelombang penularan melalui IDU telah dapat di kendalikan melalui rumatan metadon dan NEP [needle exchange program]un lanjut mangku karmaya saat ini di barengi ledakan kedua evidemi HIV/AIDS yang terjadi di kalangan pekerja sex komersial.

Kenapa terjadi peningkatan penderita HIV/AIDS di kalangan pekerja sex komersial ? mangku karmaya memilah persoalan tersebut di bagi menjadi empat kategori yaitu : yang pertama pemakaian kondom yang sangat rendah meski sebagian besar pelanggan tahu cara cara pencegahan namun hanya 30 persen yang mau menggunakan kondom saat berhubungan sex. Yang kedua tidak terjadi perimbangan antara populasi PSK dengan pelanggan PSK , jumblah PSK 2008 di perkirakan delapan ribu orang sementara pelanggan di perkirakan sembilan puluh ribu orang . Ketiga jumblah tempat hiburan malam ]KAFE] yang potensial untuk terjadinya hubungan sex beresiko keberadaanya sudah menjamur sampai di tempat terpencil. Ke empat telah terjadi penularan dari pengguna narkoba suntik ke pada para pelanggan PSK .Namun sangatlah di sayangkan peningkatan penderita HIV/AIDS dalam tiap tahunnya menurutnya di sikapi lamban oleh masyarakat . atau mungkin saja masyarakat kurang paham atau takut berprasangka. Berikutnya masih adanya diskriminasai terhadap Orang Dengan HIV/AIDS,[ODHA] dan tidak adanya persepsi dalam penanggulangan PSK dan IDU.Mangku karmaya sangat menyayangkan adanya perda yang tumpang tindih memberantas PSK, ada perda yang mendukung ada pula yang tidak mendukung . PSK seperti dikejar kejar ditangkap di bawa kepengadilan lalu di pulangkan . Hal seperti itu membuat PSK praktek secara sembunyi sembunyi sehingga kontrol kesehatannya menjadi sangat lemah . Sementara kepala litbang Hak Asasi Manusia[HAM] kelompok rentan Dep Hukum Dan Ham Bali dr Iradhi santika penaggulangan pencegahan HIV/AIDS telah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah [RPJM]salah satu strategi yang di inginkan adalah memberdayakan Individu , keluarga dan komunitas dalam pencegahan HIV/AIDS di lingkungannya.(kopral)

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE