04 Maret, 2008

BALI TERANCAM BADAI HIV/AIDS.

Peningkatan jumblah penderita HIV/AIDS.di Bali selama ini bagaikan sebuah roket yang terus saja melambung naik angka penderitanya,Pada tahun 2007 angka penderitanya di bali mencapai 4,000 orang minimal terjadi 840 tiap tahunnya atau 2-3 orang tiap harinya.Bila kasus tersebut tidak di tangani secara serius dan cermat di khawatirkan Bali akan tergerus oleh badai HIV/AIDS.Hal itu di katakan oleh dr Nyoman mangku karmaya pada seminar perspektif HAM dalam peningkatan pengetahuan masyarakat sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS di Denpasar [27/2].Meluasnya penyebaran HIV/AIDS di bali menurut Mangku karmaya sejalalan dengan adanya laporan dari sejumblah kabupaten /kota di bali dan yang paling tinggi adalah Denpasar , Badung,Buleleng, Tabanan dan sebagian besar telah melaporkan meningkatnya kasus HIV/AIDS PADA Ibu rumah tangga dan Bayi karna kondisi ini belum pernah di jumpai lima tahun sebelumnya.Ledakan pertama tahun 2000 di jumpai di kalangan pengguna narkoba suntik [IDU]di mana tercatat 40 – 60 IDU HIV positip. Hasil survai tahun 2006 gelombang penularan melalui IDU telah dapat di kendalikan melalui rumatan metadon dan NEP [needle exchange program]un lanjut mangku karmaya saat ini di barengi ledakan kedua evidemi HIV/AIDS yang terjadi di kalangan pekerja sex komersial.

Kenapa terjadi peningkatan penderita HIV/AIDS di kalangan pekerja sex komersial ? mangku karmaya memilah persoalan tersebut di bagi menjadi empat kategori yaitu : yang pertama pemakaian kondom yang sangat rendah meski sebagian besar pelanggan tahu cara cara pencegahan namun hanya 30 persen yang mau menggunakan kondom saat berhubungan sex. Yang kedua tidak terjadi perimbangan antara populasi PSK dengan pelanggan PSK , jumblah PSK 2008 di perkirakan delapan ribu orang sementara pelanggan di perkirakan sembilan puluh ribu orang . Ketiga jumblah tempat hiburan malam ]KAFE] yang potensial untuk terjadinya hubungan sex beresiko keberadaanya sudah menjamur sampai di tempat terpencil. Ke empat telah terjadi penularan dari pengguna narkoba suntik ke pada para pelanggan PSK .Namun sangatlah di sayangkan peningkatan penderita HIV/AIDS dalam tiap tahunnya menurutnya di sikapi lamban oleh masyarakat . atau mungkin saja masyarakat kurang paham atau takut berprasangka. Berikutnya masih adanya diskriminasai terhadap Orang Dengan HIV/AIDS,[ODHA] dan tidak adanya persepsi dalam penanggulangan PSK dan IDU.Mangku karmaya sangat menyayangkan adanya perda yang tumpang tindih memberantas PSK, ada perda yang mendukung ada pula yang tidak mendukung . PSK seperti dikejar kejar ditangkap di bawa kepengadilan lalu di pulangkan . Hal seperti itu membuat PSK praktek secara sembunyi sembunyi sehingga kontrol kesehatannya menjadi sangat lemah . Sementara kepala litbang Hak Asasi Manusia[HAM] kelompok rentan Dep Hukum Dan Ham Bali dr Iradhi santika penaggulangan pencegahan HIV/AIDS telah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah [RPJM]salah satu strategi yang di inginkan adalah memberdayakan Individu , keluarga dan komunitas dalam pencegahan HIV/AIDS di lingkungannya.(kopral)

Tidak ada komentar:

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE