04 Maret, 2008

OKNUM POLISI SALAH TANGKAP DAN PARAH NYA LAGI POLISI TERSEBUT MAIN SIKSA.

Dewa sastrawan alias dewa dawan tampa bukti yang kuat tiba tiba di ciduk dirumahnya di gianyar bali dan tampa babibu langsung di gelandang ke Mapoolda Bali.Tak hanya itu dewa dawan sempat di perlakukan seperti tawanan perang dalam adegan filem karna dewa dewa dawan sempat disiksa dan di bawa kepantai dan di perlakukan seperti penjahat kelas kakap.Yang lebih aneh lagi polisi belum mengantongi barang bukti. Terulangya kasus salah tangkap sangatlah di sayang kan dan jelas mencoreng nama baik dewa dawan selaku korban salah tangkap, bahkan keluarga dewa dawan pun ikut menanggung malu yang teramat sangat.bahkan tak ada bukti bahwa dewa dawan terlibat dalam kasus meninggalnya I.B Anom wijaya seperti yang di tuduhkan pada dirinya.Tindakan aparat penegak hukum bleh di bilang sangat sembrono serta asal asalan dan sangat memalukan. Padahal untuk menentukan orang jadi tersangka harus melalui beberapa tahapan dan yang paling utama harus ada barang bukti dan saksi. Kalau salah satu alat bukti belum terpenuhi polisi harus menunda penangkapan.Yang lebih membuat masyarakat tak habis fikir adalah personil yang bertugas di mapolda bali seyogyanya menjadi contoh bagi Polsek , Polres, dan Poltabes.tapi apa yang terjadi justru oknum petugas mapolda bali mencoreng citra kepolisian karna melanggar prosedur . Apakah tindakan salah tangkap akan ada sangsi tegas dari Mapolda bali? Bagaimana persaan korban salah tangkap dan keluarga korban?apalagi penangkapan itu disaksikan oleh orang banyak.Kasus seperti ini tak terulang lagi dan menjadi contoh bagi petugas lainya . Prosedur harus di lalui dan ada undang undang yang mengatur. Pembuktian harus melalui penyelidikan bersipat ilmiah dan bukan berdasarkan katanya,atau kira kira,atau dari sumber informasi yang belum jelas kebenarannya.Polisi diharapkan lebih profesional sehingga dihargai dan dikagumi di mata masyarakat sebagai penegak hukum yang sudah di bekali dengan ILMU HAM.

** Nyoman Kopral **

Tidak ada komentar:

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE