15 Februari, 2008

KRIMINAL


Siswa Tewas Di Tangan Gurunya
 
Dunia pendidikan kembali tercemar dan ternoda oleh oknum-oknum tenaga pendidik yang
sesungguhnya tidak layak atau tidak patut untuk dijadikan contoh dan suri tauladan bagi anak murid dari orang tua keluarga yang menyekolahkan anaknya
agar bisa berbakti dan berguna bagi orang tua, keluarga, bangsa dan negara. Yang  lebih ironis lagi ada sebagian guru / tenaga pendidik yang dipercaya untuk bisa menunjukkan mana yang benar dan bias menindak mana yang salah tetapi justru malah sebaliknya hal tersebut dijadikan senjata untuk birokrasi yang menguntungkan diri pribadi. Sungguh malang nasib seorang pelajar siswa kelas 3 SMP yang baru saja menginjak usia remaja dan masih banyak segudang cita-cita demi membantu orang tua kelak kalau bisa berhasil sebagai pekerja yang akan
mengganti menopang kebutuhan hidup keluarga kini , sebut saja namanya Muhamad Taufik yang biasa dipanggil taufik oleh teman-teman sekelasnya, kini dia diusia yang belum genap 15 tahun harus menemui ajalnya dengan tragis dan penuh kesengsaraan akibat luka memar dibelakang kepala , kini taufik telah meninggal dunia tepat pada tanggal 30 Januari 2008 pukul 21.30 WIB
hari Rabu saat dipangkuan ibunda tercintanya Sri Wahyuni (41) dan bapaknya Sutrisno (45) akhirnya setelah menderita sakit syaraf akibat pukulan benda tumpul ditengkuknya yang diduga mengakibatkan hingga taufik menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Muhammad Taufik (15) adalah anak yang lahir dari pasangan Sutrisno dan Sri Wahyuni yang sampai kini beralamat di desa zentong kecamatan krejengan  kabupaten probolinggo, Taufik masih sebagai pelajar klas 3 SMP 1 Negeri Krejengan yang tak jauh dari tempat tinggalnya, Taufik tergolong anak yang patuh
pada orang tuanya dan rajin mengaji serta disekolah
juga cukup berprestasi namun dia tergolong akak yang
agak pendiam sementara kedua orangtuanya untuk memnuhi
kebutuhan hidup sehari-hari Sutrisno ( Ayah taufik )
berprofesi sebagai tukang becak yang biasanya mangkal
di pasar semampr kraksaan dan ibunya hanya seorang
buruh cuci pakaian.
Musibah ini berawal ketika pada saat ujian semester
pada tanggal 16 Januari 2008 menurut saksi teman
dekatnya mengatakan saat itu dia (saksi) sama –sama
mengerjakan ujian dan sebagai pengawas / korektornya
adalah bapak Ali Yasir (47) yang menjabat
kesehariannya sebagai guru olah raga, bel tanda waktu
telah habispun berbunyi dan semua siswa pun segera
mengumpulkan lembar jawabannya namun taufik masih
asyik menyelesaikan ujiannya, tiba-tiba secara tak
disangka entah setan apa yang merasuki diri Ali Yasir
kala itu dia mengepalkan tinjunya dan mengarah ke
tengkuk Taufik , Bukk... Taufik pun kaget dan sadar
dia telah di pukul tengkuknya oleh gurunya ( Ali Yasir
) teman taufik terkejut melihat kejadian itu dan
taufik sendiri juga diam karena merasa takut sebab
menurut sepengetahuannya guru itu suka memukul siswa
siswinya tanpa alasan yang jelas.
Sepulang sekolah taufik diam seribu bahasa, bapak dan
ibunya merasa aneh dengan perubahan sikap anaknya
tersebut, “ fik, kamu kenapa nak kok dari tadi diam
saja, apa kamu sakit ?? “ tanya bapaknya kepada
taufik dan taufikpun menjawab “ Pak, saya gak
apa-apa, Cuma tadi saya habis dipukul pak ali disini
“ sambil menunjuk ke tengkuknya, mendengar jawaban
itu bapaknya merasa aneh sebab sekujur badan taufik
terasa panas dan menurut pengakuan taufik kala itu
telinganya tidak bisa mendengar dengan jelas dan
pandangan matanya mulai kabur, segera bapaknya kerumah
temannya taufik yang tinggalnya tak jauh dari rumahnya
dan menurut keterangan temannya membenarkan bahwa tadi
taufik dipukul sama pak ali.
 
 
 
 
Keesokan harinya taufikpun sekolah seperti biasa namun
semua teman-temannya merasa aneh karena sikap dan
kelakuan taufik tidak seperti biasa dan cenderung aneh
bahkan sempat seperti orang kesurupan, akhirnya pihak
guru disekolah dan orang tua taufik pun setuju dibawa
berobat ke beberapa orang pintar / dukun karena
khawatir kerasukan roh jahat namun sudah banyak orang
pintar yang didatangi namun jawabannya tetap sama
bahwa taufik harus dirawat secara intensif ke dokter
ahli syaraf.
Setelah tiga hari kemudian pada hari minggu kondisi
taufik semakin memburuk, setiap saat badannya selalu
kejang-kejang, pandangan matanya kosong, segala
aktifitas sehari harinya hanya ditempat tidur, kedua
orang tua taufikpun semakin pasrah apalagi mereka dari
golongan keluarga tidak mampu, memang dari Kepala
sekolah taufik ( Rupiadi ) dan para gurunya banyak
yang membezuk ke rumahnya hanya pak Ali Yasir yang
tidak pernah datang menengoknya.
Hari berganti hari kondisi kesehatan taufikpun semakin
menurun drastis namun harapan orang tua taufik untuk
kesembuhan anakknya tetap ada namun pihak sekolah
seakan tidak mau tau dan seakan buta mengenai
keterbatasan finansial keluarga taufik dan pada
akhirnya taufikpun oleh salah seorang keluarga
pamannya dibawa ke probolinggo untuk mendapat
pemeriksaan ahli syaraf yang ada dan menurut diagnosa
Dr. Utoyo yang dijalani mengatakan “ Anak bapak
harus segera dirawat secara intensif ke RS Budi Utomo
Malang karena kondisinya kritis akibat pukulan benda
tumpul “ ujarnya kala itu sambil menuliskan resep
obat yang harus ditebusnya.
Hal itu disampaikannya kepada Kasek SMP 1 Negeri
Krejengan Bapak Rupiadi “ Pak, saya hanya bisa
membantu secara patungan dan saya tidak bisa lebih
dari itu ‘ ujar Rupiadi pada kedua orang tua taufik
“ Maaf,  pak jangankan patungan untuk makan saja
sekarang ini kami harus pinjam diwarung entah nanti
mau bayar bagaimana ?? ‘ Jawab ayah taufik pada
Kasek Rupiadi akhirnya dengan penuh kecewa dia dan
istrinyapun pulang dengan tangan kosong dan
selanjutnya hanya bisa pasrah tak tahu harus berbuat
apa sementara Pak Kaseknya Taufikpun hanya berjanji
namun tidak pernah ditepati, dan pada akhirnya tepat
pada tanggal 30 Januari 2008 pada pukul 21.30 WIT
Taufikpun meninggal dunia dengan tenang  sementara
kedua orang tuanya tak sanggup menahan tangis dan
kepedihan melihat derita anaknya hingga menghembuskan
nafas terakhir karena tidak segera mendapat perawatan
intensif,  isak tangis sanak saudara pun memecah
dikeheningan malam , para tetanggapun sibuk menyiapkan
tempat untuk para pelayat yang datang, selamat jalan
kawanku semoga engkau mendapat tempat yang layak
disisi sang Khalik.
Mendapat berita meninggalnya taufik dari narasumber
yang dipercaya segera Tim Xpose meluncur kerumah duka
dan saat itu Kasek SMP1 hadir melayat dan menurut
tanggapan Rupiadi “ Jangan diperpanjang lagi mas,
sudah tidak masalah lagi kok dan tentang kabar kalo
dipukul itu hanya gosip belaka “ ujar Rupiadi yang
tergesa-gesa meninggalkan tempat dan terkesan seakan
dia menang, menurut Kepala Desa Zentong ( Sidik ) “
saya sudah mengajurkan supaya jenazah taufik di otopsi
dulu agar jelas kematiannya namun pihak orang tuanya
menolak dengan alasan tidak punya biaya dan tak mau
repot lagi “ ujar Kades Sidik yang saat itu sedang
berkumpul dengan para perangkat dan pelayat yang juga
ikut membenarkan keterangan pak Kades Sidik.
Menurut Pihak Kepala Dinas Pusat Probolinggo Bapak
Drs. Supanut, MM mengatakan dengan tegas “  apabila
benar terjadi kekerasan berujung kematian murid maka
ini adalah hal yang memalukan dan saya  tidak akan
mentolerir dengan pelaku akan saya berikan sanksi
tegas dimutasi atau kalau perlu sekali saya pecat dari
kepegawaiaan “ ujar Kadiknas Probolinggo yang kala
itu dikonfirmasi dikediamannya. ( tim red )

Tidak ada komentar:

Arsip Berita Klik disini

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE