24 Januari, 2008

Bocah Dibawah Umur Dijadikan Budak






Di era Kemerdekaan yang sudah berjalan selama 62 tahun lebih lamanya Rakyat Indonesia sudah terlepas dari penjajahan atau perbudakan yang dilakukan oleh para penjajah yang merampas hak rakyat Indonesia, sehingga bangsa ini menjadi merdeka dari penindasan dan perbudakan.

Namun disaat bangsa ini sudah mengenyam adanya kemerdekaan, Justru ada segelintir oknum yang prilakunya tetap memakai sistem kerja paksa dan perbudakan, yang lebih ironis lagi hal tersebut dirasakan oleh anak yang masih dibawah umur dimana mereka telah dijadikan sapi perahan dengan alasan sebuah loyalitas terhadap dunia Pendidikan.

Desa Gunosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, yang pada saat itu mendapatkan kucuran Dana PPK ( Program Pengembangan Kecamatan- Red ) guna membangun Gedung TK yang sebelumnya bernama TK “ Al MA’ARIF “, yang pada saat lalu sempat mendapat sorotan public. Pasalnya yang dipekerjakan adalah beberapa Siswa – siswi SDN Gunosari I dan SDN Gunosari II guna mengangkut bahan bangunan berupa pasir dan lain sebagainya. Pada saat Wartawan Tabloid X-pose mengadakan konfirmasi kepada sejumlah nara sumber ditempat tinggalnya bahwa tindakan Samsul sebagai Guru Ustadz memang sejak awal selalu bertindak diluar batas, Namun sangatlah ironis apabila semua Wali Murid selalu berhasil diperdayai dengan alasan mengatasnamakan sebuah pendidikan demi masa depan yang pada akhirnya tetap memperdayai Siswa -Siswi SD yang rata – rata masih dibawah umur dengan dipekerjakan sebagai pengangkut pasir dari lokasi penimbunan sampai ke lokasi bangunan dengan perjalanan menempuh jarak kurang lebih 200 M.

Sedangkan Kepala Sekolah TK “AL MA’RIF yakni Samsul mengatakan kepada Wartawan Tabloid X-pose di rumahnya, Hal tersebut merupakan hasil kesepakatan semua pihak Wali Murid demi kemajuan Desa Gunosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso, dan mengenai permasalahan konsumsi adalah tanggungannya bukan tanggungan dari para Wali Murid.

Di dalam masalah kepengurusannya dimana Ipung atau Syaipul menjabat sebagai Ketua sedang Sekertaris dipegang oleh Samyono, Namun pada saat ini Ipung tidak berada di tempat karena sedang mengikuti kuliahnya di Malang “ Seumpama dia pulang mas, pasti akan kami kabari “ Ujar Samsul kepada wartawan Tabloid X-pose dengan nada santai.

Untuk segala bentuk kegiatan disini seputar persoalan yang berkaitan dengan masyarakat semuanya, Dialah yang selalu mengatur dan mengatasinya, Bahkan Dia sempat bilang jika pendidikan itu adalah diatas segala – galanya. Selain itu pula masalah Dana yang masuk kepada pengurus harus dikonfirmasikan terlebih dahulu, Sementara menurut narasumber yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa Syamsul memang dari dulu pandai bersilat lidah termasuk Ipung-nya bahkan semua kata – kata yang diucapkan menurutnya adalah benar, entah dari sisi mana kebenarannya. Padahal pada kenyataannya yang bekerja adalah sebagian dari Siswa – Siswi SD yang rata – rata masih dibawah umur sehingga pantas jika hal tersebut dianggap kurang manusiawi.

Dari hal tersebut diatas patutlah sekiranya pihak yang terkait seperti Dinas Pendidikan sebisa mungkin dapat menindak lanjuti permasalahan yang menyangkut kepada Hak dan Perlindungan anak apalagi menyangkut para Pelajar yang masih harus menekuni pendidikan bukan pekerjaan sebagai kuli angkut bahan material bangunan.(Kmt/Cip/ans)

Tidak ada komentar:

Arsip Berita Klik disini

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE