24 Januari, 2008

Massa Pendukung Syaukani Kembali Datangi DPRD

Aksi unjuk rasa warga Kukar untuk membebaskan Syaukan HR dari jeratan hukum KPK terus berlanjut. Senin (14/1) kemarin, ratusan orang kembali mendatangi gedung DPRD Kukar. Berbeda dengan unjuk rasa sebelumnya yang selalu diisi dengan orasi dari sejumlah tokoh masyarakat. Maka dalam aksi kali ini, para demonstran dihibur dengan pertunjukan Kuda Gepang dan kesenian tradional suku Dayak.

Tak ayal, para pengunjukrasa yang datang dari berbagai penjuru wilayah di Kukar, lebih memilih duduk lesehan untuk menikmati pertunjukan yang dibawakan oleh dua grup kesenian tersebut. Begitu juga petugas dari Polres Kukar dan Satpol PP yang menjaga gedung DPRD, tak terlalu khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan.

Koordinator aksi, Ahmad Bakhransyah mengatakan dalam aksi unjuk rasa kali ini, pihaknya sengaja memilih untuk mengurangi orasi dan pidato, mengingat yang menjadi tuntutan demonstran adalah sama seperti aksi-aksi sebelumnya yakni meminta pembebasan Syaukani HR dari segala tuntutan hukum. "Daripada itu-itu terus yang kita ulang, malah nantinya akan menyebabkan tuntutan menjadi tidak fokus, maka lebih baik aksi demonstransi ini, kami isi dengan kegiatan hiburan," ujarnya.

Menurutnya, aksi unjuk rasa seperti ini, akan terus berlanjut, puncaknya tanggal 25 Januari mendatang, akan dilakukan aksi besar-besaran dengan menghadirkan massa dalam jumlah yang lebih besar. "Untuk sementara aksi-aksi akan diisi dengan kegiatan hiburan kesenian dari berbagai etnis di Kukar," katanya.

Dikatakannya aksi unjukrasa dengan menampilkan kesenian tradional ini, dimaksudkan juga untuk memperlihatkan kepada pemerintah pusat, bahwa figur Syaukani HR sangat dicintai dan mendapat dukungan dari seluruh etnis yang ada di Kukar.

Sementara itu, menjawab keinginan KPK yang meminta agar unjukrasa di Kukar tidak anarkis. Ketua LSM People Aspiration Center (Peace) Ahmad Shahab mengatakan sangat sependapat, karena masyarakat Kukar sangat cinta damai. Hanya saja ia menolak permintaan KPK untuk menghentikan aksi demo, karena yang dilakukan adalah untuk menuntut keadilan dari seorang bupati yang patuh pada Perda menjadi seorang yang terhukum. "Kita semua setuju pemberantasan korupsi, tetapi jangan dibelokan untuk membidik tokoh daerah yang patuh pada perda," ujarnya. (bam)

Tidak ada komentar:

Arsip Berita Klik disini

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE