23 Januari, 2008

THE FEMALE BRAIN RESENSI

Kalaulah ada buku yang membuatku nyaris tak mampu menahan diri untuk tak menceritakannya, bahkan saat belum selesai sepenuhnya kubaca, itu adalah buku berjudul The Female Brain.

Buku karangan Louann Brizendine yang diterbitkan oleh Ufuk Press (2007) ini sungguh-sungguh bergizi untuk dinikmati. Pengarangnya, seorang ahli neuropsikiatri (saraf-jiwa) menulis buku ini berdasarkan penelitian dan pengalamannya sehari-hari selama lebih dari 20 tahun di bergelut di bidang ini.

Sesuai judulnya, buku ini khusus membahas struktur unik otak perempuan yang mempengaruhi bagaimana cara pikir mereka. Alih-alih menulis dengan bahasa ilmiah yang kaku, Brizendine menggambarkannya secara populer, seolah tengah bercerita pada sahabatnya yang tak begitu ngeh dengan dunia kedokteran. Misalnya saat dia menggambarkan hormon estrogen sebagai sang ratu: berkuasa, memegang kendali,mendominasi ; kadang bersikap sangat resmi, kadang menjadi penggoda yang agresif; teman dopamin, serotonin, oksitosin, asetilkolin, dan norepinefrin (senyawa-senyawa kimia otak yang menimbulkan perasaan senang) (hal 11).

Buku ini dipilah menjadi bab-bab yang didasarkan pada kondisi otak perempuan pada fase perkembangannya mulai dari bayi hingga ‘berusia’, dan berdasarkan kondisi-kondisi dan kasus emosional tertentu di perjalanan hidupnya--misal bagaimana perempuan memandang sex, otak sang ibu--, juga bagaimana otak perempuan di masa mendatang.

Sebagai orang awam, perempuan, saya merasa terbantu memahami isi kepala—yang jelas berhubungan juga dengan emosi saya--dengan membaca buku ini. Tak berlebihan jika Sarlito Wirawan Sarwono mengatakan dalam pengantarnya dan endorsment di belakang buku, “Penting untuk orang awam… Anda akan banyak mendapati kejutan-kejutan karena banyak temuan Dr. Brizendine yagn berbeda dari apa yang kita ketahui, percayai, atau yakini selama ini.”

Kalaulah ada yang kurasa sedikit mengganggu di buku ini adalah paragrafnya yang kadang-kadang kelewat panjang yang sebenarnya bisa dipotong karena sudah berbeda topiknya. Entah ini karena proses penyuntingannya yang kurang bagus ataukah memang sengaja dibiarkan begitu saja seperti terjemahan dari bahasa aslinya.

Apapun itu, buku ini sangat recommended untuk dibaca oleh semua, terutama pria sebagai pasangan wanita untuk lebih memahami pasangan hidupnya.

Tanah Baru, 21 January 2008 20.43

Tidak ada komentar:

Arsip Berita Klik disini

PROFIL X-POSE

Foto saya
Situbondo Jawa Timur, Email: xpose_news@yahoo.com, Indonesia
PENDIRI: PEMIMPIN REDAKSI / UMUM: ARI SYAMSUL ARIFIN. REDAKTUR PELAKSANA ONLINE: DIDIK BINTARA H. REPORTER: ANIES SEPTIVIRAWAN + CREW X-POSE